google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms Menjaga Kematangan Demokrasi Pasca Pilkada NTB 2024

Menjaga Kematangan Demokrasi Pasca Pilkada NTB 2024

  • Bagikan
Menjaga Kematangan Demokrasi Pasca Pilkada NTB 2024
Menjaga Kematangan Demokrasi Pasca Pilkada NTB 2024

LOTIM, radarntb.com – Setelah pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, warga Nusa Tenggara Barat (NTB) diharapkan tetap kompak dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Salah satu tokoh masyarakat di Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Provinsi Nusa Tenggara Barat Muhammad Fahri, mengingatkan agar masyarakat tidak terpecah belah pasca pemilihan umum ini.

“Masyarakat telah memberikan hak suaranya di Pilkada Serentak 2024. Setelah selesai pemilihan masyarakat harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan untuk kemajuan daerah,” kata Tokoh masyarakat Lombok Timur Muhammad Fahri dalam keterangan tertulisnya, Jumat, (6/12/2024)

Mantan Camat Masbagik 2017 ini menekankan pentingnya sikap bijak dalam menggunakan dan menyaring informasi, terutama di media sosial. Di era digital yang sarat dengan hoaks, masyarakat perlu cerdas untuk tidak menerima segala informasi secara mentah-mentah.

“Siapapun yang terpilih menjadi pemimpin pada Pilkada Serentak 2024 itu adalah merupakan yang terbaik dan yang ditentukan oleh Allah SWT, semoga mereka yang terpilih bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat NTB,” imbaunya.

“Pendukung pasangan calon yang kalah harus legowo dan tidak memunculkan narasi negatif. Pendukung yang menang juga sebaiknya tidak berlebihan merayakan kemenangan,” tambahnya.

Bagi Fahri, siapa pun yang terpilih sebagai pemimpin pada Pilkada adalah yang terbaik dan telah ditentukan oleh Allah SWT. Ia berharap pemimpin terpilih dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat NTB.

“Kita perlu mengedepankan kesatuan dan persatuan NKRI, saling menjaga kesantunan pasca pilkada,” ujarnya.

Menurutnya momen pasca Pilkada sering kali menjadi fase rawan konflik akibat ketidakpuasan atau manipulasi informasi. Namun yang harus dikedepankan pasca Pilkada adalah dapat mempererat persaudaraan bukan memupuk perpecahan.

“Jangan mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang sengaja memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa untuk kesejahteraan bersama,” katanya

“Penting bagi masyarakat untuk mengedukasi kelompok-kelompok yang masih anti-demokrasi, agar mengerti bahwa demokrasi adalah sarana untuk menjaga persatuan dan eksistensi bangsa,” pungkasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *