MATARAM radarntb.com – Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjelaskan, para rider atau pebalap World Superbike Championship (WSBK) 2023 yang akan bertanding di Sirkuit Mandalika akan diarak pakai Kamput sebelum balapan (1/3/2023) nanti.
Kamput merupakan, kuda-kudaan yang terbuat dari kayu dengan lidah menjulur keluar.
Biasanya Kamput ini dipikul oleh empat orang, dua di belakang dan duanya lagi di depan, kalau diarak berkeliling kampung.
Kamput biasanya diiringi dengan gamelan atau musik has lombok, seperti Kelentang, Tawak-Tawak atau alat musik tradisional Lombok lainnya.
Kepala Dinas Pariwisata NTB Jamaluddin Malady mengatakan pemerintah Kabupaten Lombok Tengah telah merencanakan akan menyambut para rider WSBK dengan cara diarak di depan pantai Kuta Mandalika.
“Penyambutan tahun ini beda dengan tahun lalu. Penyambutan rider sudah saya sudah koordinasi dengan ITDC dan jajaran Pemda Lombok Tengah,” kata Jamal, Jumat (10/2/2023).
Perbedaan penyambutan rider WSBK tahun 2022 lalu berbeda dengan tahun 2023.
Proposal penyambutan dengan cara diarak menggunakan Jaran Kamput dari beberapa warga desa di Lombok Tengah sudah diajukan ke Dorna Sport.
“Nah sekarang jauh hari kita sudah informasi kita sudah buat proposal penyambutan. Jadi semua rider WSBK kita arak naik Jaran Kamput. Jaran Kamput itu cukup sudah safety,” kata Jamal.
Ada pun jumlah peserta yang ikut dalam penyambutan seluruh rider WSBK akan dilaksanakan oleh beberapa kelompok desa wisata di Kabupaten Lombok Tengah.
“Ya. Nanti tiap desa bantu akan nyambut dan arak para rider. Kegiatan ini kan sekaligus untuk merayakan Event Bau Nyale di pantai Kuta Lombok,” kata Jamal.
Penyambutan seluruh rider ini juga diharapkan sebagai pengenalan kearifan lokal yang dimiliki oleh warga NTB. Bahkan tujuan penyambutan ini agar lebih bisa mengenalkan kearifan warga pulau Lombok ke seluruh rider.
“Nah itu harapan kami kearifan lokal akan ditonton oleh seluruh dunia. Ini juga sekaligus memeriahkan kegiatan para rider dan kru WSBK yang datang ke Mandalika,” pungkasnya.
