MATARAM – SD Negeri 24 Mataram menggelar perlombaan dan game pembelajaran berbasis Sistem Terpadu Matematika Jilid (STMJ) yang melibatkan seluruh siswa, dihalaman sekolah setempat, Selasa (27/5/2025).
STMJ ini diakui sebagai gebrakan baru dalam meningkatkan dan menguatkan daya berpikir kritis siswa yaitu sebuah inovasi pembelajaran numerasi yang diberi nama STMJ singkatan dari Sistem Terpadu Matematika Jilid dengan jargon Bisa Karena Terbiasa.
STMJ merupakan seperangkat pembelajaran yang dikembangkan untuk memudahkan siswa dalam pembelajaran numerasi. STMJ berisi kumpulan soal-soal latihan konsep dasar matematika, soal-soal cerita yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, logika matematika, game-game matematika berhadiah menarik, laporan perkembangan peserta didik dan lain-lain.
STMJ pertama kali diimplementasikan di SDN 24 Mataram sejak tahun 2024 hingga saat ini. STMJ masih dikemas dalam bentuk sebuah buku dan harapan kedepannya akan dikembangkan lagi menjadi sebuah inovasi berbasis digital.
Kepala Sekolah SDN 24 Mataram Endiyah mengungkapkan, kemampuan numerasi siswa di SDN 24 Mataram semakin menurun berdasarkan rapot pendidikan tahun 2023 pada bidang numerasi. Mirisnya permasalahan tersebut ternyata dialami juga oleh beberapa sekolah lain mulai dari jenjang SD hingga jenjang SMA.
Hal ini disebabkan karena kurangnya motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika sehingga menyebabkan banyak siswa kesulitan menguasai konsep dasar operasi hitung apalagi untuk bilangan yang lebih besar, bahkan beberapa siswa belum dapat mengoperasikan penjumlahan dan pengurangan bersusun dengan baik.
“Kehadiran pembelajaran STMJ ini penting untuk mendorong siswa lebih aktif dan memiliki daya berfikir kritis sehingga mampu memecahkan soal-soal ujian dengan baik”, ujar Endiyah.
Menurutnya siswa seringkali bingung menyelesaikan soal-soal cerita yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, padahal penguasaan konsep ini merupakan pondasi penting untuk memahami materi selanjutnya.
“Penyebab lainnya, tidak adanya wadah khusus diluar mata pelajaran matematika yang membuat siswa bisa sering berlatih tentang konsep dasar matematika”, ungkapnya.
Sementara itu, guru kelas V SDN 24 Mataram Ihwan selaku inovator menuturkan STMJ ini akan diterapkan di semua level mulai dari level 1 hingga level 6. Pelaksanaannya dilakukan minimal tiga kali pertemuan dalam seminggu selama satu jam Pelajaran. Dalam seminggu ditargetkan setiap siswa menyelesaikan satu lembar STMJ dan dalam sebulan siswa sudah menyelesaikan satu jilid kemudian naik ke jilid selanjutnya pada bulan berikutnya.
Menurut Ihwan, ada beberapa kelebihan dari STMJ ini diantaranya dapat diterapkan di semua jenjang satuan pendidikan dasar dan mudah diakses, memotivasi siswa untuk sering berlatih, dilengkapi dengan game berhadiah di setiap kenaikan jilid, mengefisiensi waktu pembelajaran, terdapat laporan perkembangan peserta didik dan catatan wali murid dan guru kelas sebagai penghubung komunikasi antara guru dan wali murid, STMJ juga dapat dikembangkan menjadi sebuah inovasi berbasis digital.
“Dengan hadirnya STMJ ini, siswa menjadi lebih aktif dan senang dalam pembelajaran numerasi, termotivasi, memiliki kemampuan numerasi yang baik dan daya berpikir kritis yang sangat bagus, serta membuat mereka terbiasa berlatih sehingga mereka lebih percaya diri saat memecahkan suatu masalah dan saat berhadapan dengan soal-soal ujian seperti asesmen harian, asesmen akhir semester, AKM, ANBK, asesmen akhir sekolah, dan soal-soal ujian lainnya”, pungkasnya. (Red)













