LOMBOK, radarntb.com – Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq, melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, dengan fokus utama pada penguatan kolaborasi dalam menjaga kebersihan lingkungan, pendidikan lingkungan, dan pengelolaan sampah terpadu.
Menteri Lingkungan Hidup yang juga sebagai merangkap Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kunjungan ini berfokus pada penguatan kolaborasi dalam menjaga kebersihan lingkungan, meningkatkan pendidikan lingkungan, dan memastikan sistem pengelolaan sampah terpadu serta berkelanjutan.
Rangkaian kunjungan diawali di Kabupaten Lombok Utara dengan Aksi Bersih Pantai Bintang di Desa Medana, Kecamatan Tanjung.
Kegiatan ini melibatkan jajaran Pemerintah Daerah, masyarakat pesisir, serta siswa-siswi SDN 1 Medana, dan turut dihadiri Anggota Komisi IV DPR RI Bambang Patijaya dan Wakil Bupati Lombok Utara Kusmalahadi Syamsuri.
Dalam sambutannya, Menteri Hanif menegaskan pentingnya menjaga kebersihan laut dan pantai.
“Menjaga kebersihan pantai bukan hanya soal estetika, tetapi juga investasi jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat pesisir, terutama bagi nelayan yang menggantungkan hidup dari laut yang sehat,” ajak Menteri Hanif.
“Terima kasih atas sambutan masyarakat Lombok Utara dan kepedulian dalam menjaga pantai. Karena pantai adalah barometer kebersihan laut yang menjadi kehidupan nelayan mencari rezeki,” tambahnya.
Usai kegiatan pantai, Menteri Hanif menghadiri Rapat Pimpinan Nasional Generasi Muda Buddhis Indonesia (GEMABUDHI) dengan tema “Lestari Alamku, Maju Negriku”. Acara ini menjadi wadah kolaborasi lintas komunitas dalam mendukung pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Hanif menyampaikan komitmen pemerintah.
“Pemerintah terus mendorong kebijakan pembangunan hijau, pengelolaan sampah berkelanjutan, serta penerapan prinsip polluter pays agar produsen turut bertanggung jawab terhadap limbah yang dihasilkan,” ungkapnya.
Kunjungan kerja berlanjut dengan meninjau langsung fasilitas pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya, Kota Mataram.
Di TPST Sandubaya, Kota Mataram, Menteri Hanif berdialog dengan petugas lapangan dan memberikan apresiasi atas peningkatan kualitas pengelolaan sampah perkotaan, namun tetap mengingatkan pentingnya sistem yang berkelanjutan dan terintegrasi untuk menangani sisa sampah yang belum terkelola optimal.
“Dari hasil peninjauan ke beberapa TPST di Indonesia, saya melihat TPST Sandubaya ini cukup bagus. Pemerintah Kota Mataram memberikan perhatian lebih, baik dari sisi alokasi anggaran maupun pengawasan,” puji Menteri Hanif.
Selanjutnya, Menteri Hanif mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 18 Sentra Paramita di Lombok Barat untuk mendukung penerapan pendidikan berbasis lingkungan. Ia mengajak siswa menjadi agen perubahan dengan mengurangi sampah plastik.
“Kalau adik-adik setiap hari menggunakan tumbler, maka membantu pemerintah mengurangi sampah plastik. Sampah botol plastik sudah cukup banyak,” pesan Menteri Hanif kepada para siswa.
Sebagai penutup, Menteri Hanif meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebun Kongok untuk memastikan pengelolaannya sesuai prinsip sanitary landfill. Ia menegaskan bahwa pengelolaan di TPA sudah maksimal, namun menekankan pentingnya penyelesaian masalah sampah di hulu.
Melalui kunjungan ini, Menteri Hanif menegaskan komitmen KLH/BPLH untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dan mendorong aksi nyata pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan menuju Indonesia Bersih 2029.
