MATARAM radarntb.com – Mewakili PLT Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kemenkes RI, Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI H Ali Wardana, membuka tiga pelatihan secara bersamaan, dua (2) di antaranya ada di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan satunya (1) lagi ada di Provinsi Bali.
Pembukaan tiga pelatihan yang terlaksana di NTT dan Bali itu berlangsung secara daring terpusat di Bapelkes Mataram, Senin (3/7/2023).
Dua pelatihan yang terlaksana di NTT itu antaranya pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) angkatan I bagi koordinator Perkesmas.
Satunya lagi pelatihan deteksi dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara bagi Dokter dan Bidan di FKTP kelas.
Sementara di Provinsi Bali pelatihan yang dibuka Kepala Bapelkes Mataram yakni Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) angkatan II bagi koordinator Perkesmas.
Pelatihan ini menggunakan DIPA Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI tahun anggaran 2023.
Kepala Bapelkes Mataram Kemenkes RI H Ali Wardana bahagia dapat membuka tiga pelatihan tersebut, sebab hal ini merupakan jawaban dari permasalahan yang selama ini dihadapi oleh masing-masing daerah.
“pembangunan kesehatan belum secara menyeluruh dapat dirasakan segenap masyarakat di Indonesia,” jelas Ali.
“Hal ini disebabkan antara lain karena keterbatasan akses ke fasilitas pelayanan kesehatan, keterbatasan jumlah dan distribusi tenaga kesehatan serta kualitas pelayanan kesehatan yang belum optimal,” tambahnya.
Pemerintah telah berupaya memudahkan akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan dengan menyediakan Puskesmas yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
“UKM dan UKP ini dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan,” terang Kepala Bapelkes Mataram.
Dikatakan, dalam melaksanakan UKM dan UKP ini, Puskesmas harus menyelenggarakan kegiatan manajemen Puskesmas, pelayanan kefarmasian, Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), deteksi dini kanker, pelayanan laboratorium dan kunjungan keluarga.
Upaya Perkesmas merupakan upaya kesehatan penunjang yang terintegrasi dalam semua upaya kesehatan Puskesmas termasuk dalam upaya kesehatan wajib, seperti promosi kesehatan, Kesehatan lingkungan, KIA/KB, P2M, Gizi dan Pengobatan.
Tetapi dapat juga sebagai upaya kesehatan pengembangan yang wajib dilakukan pada daerah tertentu.
Dengan terintegrasinya upaya Perkesmas ke dalam upaya kesehatan wajib maupun upaya pengembangan, diharapkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat lebih bermutu karena diberikan secara holistik, komprehensif pada semua tingkat pencegahan.
“Perkesmas merupakan bagian dari Pelayanan Keperawatan yang pengaturannya mengacu pada Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan,” tegas Kepala Bapelkes Mataram ini.
Pelayanan Perkesmas yang dilaksanakan secara benar, terarah, dan terpadu dengan upaya kesehatan lain diharapkan akan meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan dan meningkatkan cakupan program, termasuk keluarga sehat melalui pendekatan keluarga.
Dalam praktiknya, perkesmas merupakan perpaduan antara ilmu keperawatan dan kesehatan masyarakat disertai dengan dukungan peran serta aktif masyarakat.
Pelayanan ini mengutamakan upaya promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif secara menyuruh dan terpadu.
Mengingat pentingnya peran perawat dalam kegiatan perkesmas ini maka perlu kembali digairahkan kegiatan perkesmas yang sudah ada sebelumnya untuk dibangkitkan kembali.
“untuk itu Bapak/Ibu perawat terutama perawat Koordinator Perkesmas perlu untuk diberi kompetensi khusus melalui Pelatihan Perkesmas bagi Koordinator Perkesmas ini agar nantinya mampu mengkoordinir kegiatan perkesmas di Puskesmas yang menjadi tempat tugasnya,” pungkasnya.