google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms Bapelkes Mataram Gelar Pelatihan Kefarmasian Untuk 4 Provinsi - Radar NTB

Bapelkes Mataram Gelar Pelatihan Kefarmasian Untuk 4 Provinsi

  • Bagikan
Bapelkes Mataram Gelar Pelatihan Kefarmasian Untuk 4 Provinsi
Bapelkes Mataram Gelar Pelatihan Kefarmasian Untuk 4 Provinsi

MATARAM, radarntb.com – Bapelkes Mataram Kemenkes RI menggelar Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Tenaga Kefarmasian di Puskesmas wilayah NTB, Bali, NTT, dan Maluku untuk Angkatan I dan II. Pelatihan berlangsung dari 6 hingga 14 Agustus 2024.

Setiap angkatan diikuti oleh 30 peserta dari berbagai puskesmas di provinsi Bali, NTB, dan NTT. Ketua Tim Kerja 2 Bapelkes Mataram, Ibu Nani Fitriani, S.Pd., MPH, menyampaikan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah mengelola ketersediaan farmasi dan BMHP di Puskesmas.

Dalam sambutannya, Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kemenkes RI yang diwakili Kepala Bapelkes Mataram, Ali Wardana, SKM., M.Si., menekankan pentingnya pelayanan farmasi di Puskesmas yang meliputi kegiatan manajerial dan pelayanan farmasi klinik.

“Pelayanan kefarmasian harus didukung oleh sarana, prasarana, dan SDM yang memadai,” jelas Ali Wardana.

Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas bertanggung jawab langsung kepada pasien untuk mencapai hasil yang pasti dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

“Meski upaya peningkatan mutu telah dilakukan, pelayanan kefarmasian di Puskesmas masih belum optimal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya standar, tenaga apoteker, dan kemampuan tenaga farmasi,” katanya.

Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis apoteker melalui pelatihan terakreditasi.

Pelatihan dilakukan secara paralel dengan desain blended learning, mengikuti kaidah-kaidah pelatihan bermutu.

Diharapkan seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan dengan seksama, sehingga mampu mengimplementasikan materi dengan baik.

“Setelah pelatihan, peserta diharapkan mampu menyelenggarakan pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai kompetensi yang diharapkan, termasuk pengelolaan sediaan farmasi, pelayanan farmasi klinik, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *