google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms Penemuan Mayat di Toilet Pasar Seketeng: Kronologi dan Penyelidikan

Penemuan Mayat di Toilet Pasar Seketeng: Kronologi dan Penyelidikan

  • Bagikan
Penemuan Mayat di Toilet Pasar Seketeng: Kronologi dan Penyelidikan
Penemuan Mayat di Toilet Pasar Seketeng: Kronologi dan Penyelidikan. (foto.doc.Polres Sumbawa)

SUMBAWA, radarntb.com – Penemuan mayat di toilet menghebohkan warga yang ada di Pasar Seketeng, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (21/9/2024).

Seorang lelaki berinisial M, berumur 49 tahun, ditemukan meninggal dunia di dalam toilet pasar oleh seorang saksi, Suprapto.

Pengawasan yang ketat oleh kepolisian sektor kota Sumbawa dan tim medis segera dilakukan untuk memeriksa tempat kejadian perkara (TKP).

Kepolisian Sektor Sumbawa yang dipimpin oleh Kapolsek IPDA Eko Riyono SH, melakukan olah TKP dan memastikan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh mayat di toilet tersebut.

Polisi yang tiba di TKP kemudian bersama Tim Medis dari Puskesmas Unit 1 selanjutnya mengecek keadaan korban dimana benar bahwa korban telah meninggal dunia, dan selanjutnya di evakuasi menuju RSUD Sumbawa untuk dilakukan pemeriksaan.

Proses pengecekan dilakukan oleh penyidik dari Sat Reskrim Polres Sumbawa, dan hasil awal menunjukkan bahwa korban diduga meninggal kurang dari 6 jam sebelum ditemukan.

“berdasarkan pemeriksaan oleh tim medis, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, korban diperkirakan meninggal kurang dari 6 jam setelah ditemukan” terang Kapolsek.

Menurut keterangan saksi, M memasuki toilet namun tidak kunjung keluar, yang memunculkan rasa curiga dari orang-orang sekitar.

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, terdapat dugaan bahwa penyebab kematian korban adalah henti jantung, yang mungkin dipicu oleh riwayat penyakit darah tinggi yang dimiliki korban.

Sebuah laporan menyebutkan bahwa mulut korban mengeluarkan darah, kemungkinan akibat benturan di lantai.

Keluarga korban, setelah mendengar hasil penyelidikan, menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima peristiwa ini sebagai musibah, berencana untuk segera memakamkan korban.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *