JAKARTA, radarntb.com – Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya menyoroti peran strategis sektor ekonomi kreatif dalam pertumbuhan ekspor dan penciptaan lapangan kerja nasional, bertepatan dengan satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dalam talkshow ‘1 Tahun Prabowo–Gibran’ yang diselenggarakan oleh Metro TV di Hotel JS Luwansa, Menteri Teuku Riefky memaparkan bahwa hingga saat ini, sektor ekraf telah menyerap 26,5 juta tenaga kerja, yang sebagian besar adalah kaum muda dan perempuan.
“Nilai ekspor dari sektor ekonomi kreatif pada akhir tahun 2024 mencapai sekitar 25 miliar dolar AS (sekitar Rp 400 triliun), menyumbang lebih dari 9% terhadap total ekspor nasional,” ujar Menteri Teuku Riefky.
Ia menambahkan, Kementerian Ekraf menargetkan peningkatan ekspor menjadi 26 miliar dolar AS pada tahun 2025, naik 1 miliar dolar dari tahun sebelumnya.
Target ini diharapkan terus meningkat menjadi 28 miliar dolar AS (sekitar Rp 450 triliun) pada tahun 2026.
Dari sisi investasi, sektor ekraf juga menunjukkan kinerja positif. Total investasi hingga pertengahan 2025 mencapai Rp 90 triliun, mencakup 66% dari total target.
Subsektor penyumbang utama antara lain aplikasi, fesyen, kuliner, dan kriya, diikuti oleh gim, musik, dan film animasi.
Menteri Teuku Riefky menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperluas akses pasar internasional.
“Sektor ini bukan hanya memperkuat kelas menengah, tetapi juga membuka lapangan kerja yang inklusif dan adaptif. Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas kreatif adalah kunci agar produk Indonesia mampu bersaing di pasar global,” tegasnya.
Pada acara yang bertema ‘Ekspor-Impor: Dinamika Kunci Pertumbuhan Ekonomi’ ini, turut hadir panelis lain, termasuk Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza, Direktur Program dan Kebijakan PRASASTI Piter Abdullah Redjalam, Direktur Eksekutif INDEF Esther Sri Astuti, dan Ketua Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia Benny Soetrisno.
Menanggapi hal tersebut, Wamenperin Faisol Riza menyebutkan bahwa meskipun pabrik manufaktur menyumbang lebih dari 70% total ekspor Indonesia, dalam setahun terakhir sektor tekstil dan elektronik menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat, bahkan menarik relokasi investasi asing.
Menteri Ekraf Teuku Riefky didampingi oleh Plt. Kepala Biro Komunikasi Kementerian Ekraf Kiagoos Irvan Faisal, Direktur Fesyen Romi Astuti, serta sejumlah Tenaga Ahli Kementerian Ekraf.













