MATARAM, radarntb.com-Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB melakukan survei kondisi bawah laut. Ini sekaligus untuk melihat kondisi eksisting tingkat keragaman ekosistem bawah laut. ”Kita cek kondisinya seperti apa,” kata Kepala DKP NTB Muslim.
Survei bawah laut ini meliputi pengecekan kondisi terumbu karang, biota-biota plankton yang mensupport sumber makanan ikan besar, serta ekosistem lainnya. ”Biota-biota itu dicek tingkat keragamannya,” kata Muslim.
Dia mengaku, survei kondisi segmentasi ekosistem di bawah laut rutin dilakukan setiap tahun. Hasil dari pengecekan tersebut setidaknya menjadi dasar pembanding kondisi tahun sebelumnya. ”Paling tidak datanya bisa terus kami perbarui,” tambahnya lagi.
Muslim menjelaskan, ekosistem yang kondisinya kurang bagus atau mengalami kerusakan, akan menjadi prioritas program rehabilitasi atau restorasi lingkungan bawah laut. ”Itu bisa kami laksanakan di tempat yang rusak,” imbuhnya.
Kemudian, terhadap tutupan karang maupun lamun yang masih bagus, akan jadi referensi untuk dipromosikan kepada wisatawan. Misalnya akan dipromosikan sebagai tempat yang baik untuk melakukan diving dan snorkeling. Seperti yang ada di tiga gili di Lombok Utara atau lokasi perairan lain di Pulau Sumbawa.
”Nanti kita akan update kondisi bawah laut kita untuk memetakan itu semua. Butuh SDM yang ahli, peralatan yang lengkap untuk itu,” kata Muslim.
Dia mengaku, untuk ketersediaan SDM dan peralatan itu, di BLUD DKP sudah cukup lengkap. Keberadaannya diakui sangat membantu dalam proses survei maupun penelitian dan pengkajian kondisi bawah laut.
”Tapi proses tetap dilaksanakan oleh teman-teman perguruan tinggi, pakar kelautan dan perikanan sama NGO yang memang bergerak dan perhatian terhadap kelestarian lingkungan bawah laut,” imbuhnya.
Survei kondisi bawah laut ini sedang berlangsung di dua wilayah, yaitu Sumbawa Barat dan Pulau Lombok. Berikutnya akan dilakukan di Dompu dan Bima. ”Sekali lagi, untuk yang sudah rusak akan dilakukan upaya rehabilitasi atau restorasi lingkungan. Yang baik kita promosikan,” pungkasnya.