PRAYA radarntb.com – Ketua KONI NTB, H Mori Hanafi SE, M.Comm tugaskan Binpres (Pembinaan Prestasi) lakukan pengecekan dugaan tidak transparansinya seleksi cabang olahraga sepatu roda NTB untuk PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Mori Hanafi mengaku pihaknya memang sudah mendengar kabar tentang pengaduan tersebut, tetapi pengaduan itu sudah lama.
“saya terus terang belum mendapatkan laporannya. Bila benar pasti kita akan kembalikan kepada yang punya hak.” Kata Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi NTB itu melalui saluran telepon, Senin (8/1/24) malam wita.
Mantan anggota DPRD NTB itu juga mengaku bahwa pihaknya sudah menugaskan bagian pembinaan prestasi untuk melakukan pengecekan terkait hal tersebut.
“saya waktu itu sudah menugaskan Binpres yang membidangi prestasi untuk melakukan pengecekan apa yang terjadi.” Ungkap Mori.
Dia menegaskan, pihaknya akan kembali menghubungi Binpresnya untuk mempertanyakan hasil dari investigasinya terhadap persoalan ini.
“coba nanti saya telpon lagi Binpres saya mengenai ini. Mudah-mudahan sudah ada hasilnya,” imbuh politikus partai Nasdem tersebut.
Mori pun memastikan bahwa dalam minggu-minggu ini pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan Binpres untuk memanggil pengurus cabor sepatu roda NTB guna memberikan klarifikasi.
“kalau pengurus cabornya yang manggil Binpresnya saya suruh untuk melakukan klarifikasi, makanya kita tunggu ya, mudahan sudah ada hasilnya.” Tutup Mori.
Sebelumnya, Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Perserosi) Provinsi NTB telah menerbitkan surat keputusan nomor : 81/P-XIT2023 tentang penetapan nama atlet dan Official Perserosi Nusa Tenggara Barat yang mengikuti PON XXI Sumatera Utara – Aceh 2024.
Dimana Perserosi NTB telah menetapkan Aurelia Candra Callysa sebagai peserta Sumatera Utara – Aceh pada tanggal 23 Desember 2024.
Atas keputusan tersebut, Orang tua atlet sepatu roda, Nasya Alzena Leviani Putri (14), Haji Mashudi pun melakukan keberatan, dan menduga seleksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 tidak transparan.
Haji Mashudi menganggap yang layak mewakili NTB di cabor sepatu roda adalah Nasya Alzena Leviani Putri.
Sebab, Sesuai hasil BK PON Nasya Alzena Leviani Putri memperoleh poin/waktu pada kelas ITT 200 meter Putri mendapat peringkat ke 4 dengan catatan waktu 00,20.978, dan di kelas Sprint 500 meter meraih urutan ke 7 dengan waktu 01.01.266.
Sedangkan yang di usulkan Aurelia Candra Callysa mendapatkan perolehan poin/waktu pada saat BK PON Semarang yakni pada kelas ITT 200 meter mendapatkan peringkat ke 8 dengan waktu 00.22.666, di kelas ITT 100 meter putri mendapatkan peringkat ke 5 dengan waktu 00.134.88.
Berdasarkan hal itu, Haji Mashudi melayangkan surat resmi ke Perserosi NTB atas keputusan penetapan tersebut, dan meminta untuk ditinjau kembali.
“saya atas nama orang tua atlet meminta kepada Ketua Perserosi NTB untuk mencabut keputusan tersebut.” Tegasnya.