MATARAM, radarntb.com – Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) pada Kamis (11/7/2024) secara resmi menutup Pelatihan Surveilans Epidemiologi Angkatan ke-3.
Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 2 hingga 11 Juli 2024 ini diikuti oleh 30 peserta dari puskesmas wilayah NTB.
Kepala Bapelkes Mataram Ali Wardana dalam sambutannya mengatakan, pelatihan Surveilans Epidemiologi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta dalam melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data kesehatan untuk tujuan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Selain itu pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi SDM Puskesmas terkait surveilans epidemiologi.
Penguasaan ilmu ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas data dan informasi kesehatan di tingkat puskesmas.
“Untuk memiliki data dan informasi yang baik, maka dibutuhkan SDM Puskesmas yang memiliki kompetensi surveilans epidemiologi yang baik,” jelas Ali Wardana.
Lebih lanjut, Ali Wardana menjelaskan, saat ini sejumlah puskesmas masih kekurangan SDM dengan Jabatan Fungsional Epidemiologi, bahkan ada yang belum memiliki kompetensi surveilans epidemiologi sama sekali.
“Maka dari itu, upaya peningkatan kompetensi petugas Upaya Kesehatan Masyarakat di Puskesmas harus dilakukan. Peningkatan kompetensi tersebut dapat dicapai diantaranya melalui kegiatan pelatihan ini,” tegasnya.
Ali Wardana berharap, setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat meningkatkan pemahaman tentang konsep dasar surveilans epidemiologi.
Memperkuat kemampuan dalam melakukan pengumpulan data kesehatan yang berkualitas serta meningkatkan keterampilan dalam mengolah dan menganalisis data kesehatan
Selain itu pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan tenaga surveilans dalam menginterpretasikan hasil analisis data kesehatan dan meningkatkan kemampuan dalam menggunakan data kesehatan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit.
“Harapannya semoga semua peserta pelatihan bisa menggunakan ilmunya guna kelancaran tugas dalam menerapkan program surveilans di puskesmas di kabupaten masing-masing,” pungkasnya.
Pelatihan ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di NTB.
Dengan memiliki SDM Puskesmas yang kompeten di bidang surveilans epidemiologi, diharapkan data dan informasi kesehatan yang dihasilkan akan lebih akurat dan dapat digunakan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam pencegahan dan pengendalian penyakit.
Pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya surveilans epidemiologi dalam menjaga kesehatan masyarakat.
“Surveilans epidemiologi merupakan salah satu pilar utama dalam sistem kesehatan publik, dan berperan penting dalam mendeteksi, memantau, dan menanggapi wabah penyakit,” pungkasnya.
Diakhir acara, sejumlah peserta mendapatkan penghargaan dari panitia untuk peserta terbaik tiga, dua dan satu, hal ini untuk menyemangati peserta yang akan bertugas di tempat tugasnya masing-masing.
Selain itu, semua peserta diberikan sertifikat sebagai tanda kelulusan mereka dalam mengikuti pelatihan tersebut.
