Pada era globalisasi saat ini, sosok role model pemimpin yang mempunyai integritas dirasa penting. Era arus informasi, digital dan era society yang menuntut setiap orang harus melek terhadap teknologi, literasi digital yang mumpuni serta era sosial 5.0 yang diharapkan seorang pemimpin mampu mendorong kolaborasi, inovasi, dan menjaga nilai-nilai kemanusiaan.
Maraknya kasus korupsi di Indonesia di tingkat pemerintah pusat, pemerintah daerah, kalangan pebisnis, sektor swasta, serta pada tataran elemen masyarakat terkecil pun tidak luput dari korupsi. Korupsi tingkat kuadriliun, milyaran, ratusan, bahkan sampai dengan jutaan pun tidak dipungkiri menjadi santapan berita sehari-hari di media cetak dan media elektronik.
Arah tatanan masyarakat dan tatanan pemerintah yang lebih baik merupakan harapan oleh seluruh lapisan elemen masyarakat terhadap kondisi bangsa Indonesia saat ini. Para pemimpin instansi, pemimpin di tingkat pusat serta pemimpin daerah diharapkan mampu meresapi arti pentingnya integritas kepemimpinan pancasila sebagai landasan hidup.
Adapun pada konteks menghadapi permasalahan korupsi, kepemimpinan Pancasila berarti:
- Bertindak atas dasar Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu menjunjung tinggi kejujuran dan moralitas karena menyadari adanya pertanggungjawaban spiritual.
- Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, artinya pemimpin tidak semata mengejar kepentingan pribadi atau kelompok, melainkan mengedepankan keadilan dan kepedulian terhadap sesama.
- menumbuhkan persatuan, yakni dengan tidak menggunakan kekuasaan untuk memecah belah, tetapi untuk membangun solidaritas dalam melawan korupsi.
- menerapkan prinsip kerakyatan, dimana keputusan diambil secara musyawarah dengan mengedepankan transparansi dan akuntabilitas.
- menegakkan keadilan sosial, yaitu dengan tidak menyalahgunakan wewenang atau memihak kelompok tertentu, serta mendorong distribusi sumber daya yang adil.
Sebagai bangsa besar yang memiliki ideologi pancasila dan memiliki penduduk lebih dari 280 juta jiwa, hendaknya para pemimpin bangsa dan para tokoh bangsa dapat bersatu padu guna kemakmuran Indonesia, menuju Indonesia Emas, Indonesia Maju.
Ketika kita diminta menyebutkan nama-nama pemimpin berintegritas di negara kita, akan muncul beberapa nama di dalam pikiran kita. Ketika kita kembali menoleh ke nama-nama tersebut. Sadarkah kita, kapankan nama-nama pemimpin itu hidup? Adakah nama-nama pemimpin itu hidup saat ini?
Kita bisa menarik kesimpulan dari sana. Kita pernah punya pemimpin berintegritas. Kita juga sadar bahwa kita telah kehilangan figur itu saat ini. Tapi dari hal ini, satu kesimpulan yang menjadi harapan juga muncul… Bukankah integritas bukan barang baru bagi kita. Bukankah kita punya integritas yang mengalir dalam darah bangsa kita. Mari kita berpikir, mari kita bangkitkan kembali.
– Ahmad Ciptadi Syuryavin (Bapeten)
– Danang Mukhtar Hafid (Kemensetneg)
– Lambok Simorangkir (Polri)
– Lina Lince Imbiri (Pemkab Asmat)
– Sagitarisman (Pemkab Kapuas Hulu)
