MATARAM – Pimpinan Wilayah Pemuda Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) Provinsi NTB berduka cita atas bencana banjir dan tanah longsor yang dialami oleh masyarakat Indonesia di tiga provinsi yakni Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat dengan menggelar Doa bersama (Hiziban), Kamis (27/11).
Hiziban tersebut dirangkaikan dengan kajian rutin Kitab At-Taqrirootussadidah bersama Narasumber TGH. Zainul Muttaqin, yang dihadiri oleh pengurus harian Pimpinan Wilayah Pemuda NWDI NTB.
Berdasarkan rilis data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tentang bencana banjir dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera, yakni Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat. Kepala BNPB Suharyanto mengungkapkan bahwa hingga Jumat (28/11/2025) sore, tercatat total 174 orang meninggal dunia dan 12.546 kepala keluarga (KK) mengungsi.
Menyikapi kondisi itu, Ketua Pemuda NWDI NTB Ahmad Muslim mengintruksikan kepada seluruh kader Pemuda NWDI di wilayah NTB untuk melaksanakan doa bersama di masing-masing tingkatan dan melakukan penggalangan dana untuk masyarakat korban banjir dan tanah longsor di pulau Sumatera.
“Kita ikut berduka atas korban banjir dan tanah longsor yang dialami oleh saudara-saudara kita di pulau Sumatera. Kami akan intruksikan kepada seluruh kader Pemuda NWDI di masing-masing tingkatan untuk bergerak dan mendoakan agar bencana ini segera berakhir”, ujar Muslim usai Doa bersama (27/11).
Disamping itu, Muslim juga berharap pemerintah pusat dan daerah memperketat pengawasan hutan di seluruh wilayah Indonesia terutama di wilayah yang rentan terjadi Banjir dan Tanah Longsor untuk mengurangi resiko bencana yang diakibatkan oleh penebangan pohon secara liar sehingga hutan manjadi gundul.
“Banjir dan tanah longsor ini juga bagian dari teguran dari Tuhan agar kita menjaga lingkungan bukan merusaknya. Kami berharap pemerintah pusat dan daerah bersinergi untuk menindak pihak-pihak yang selama ini merusak hutan di berbagai wilayah di Indonesia”, tegasnya. (Red)













