MATARAM radarntb.com – Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) gelar Buka Bersama di Gedung Satya Dharma Graha, Selagalas Kota Mataram, NTB, Sabtu (23/4/2022).
Buka bersama yang diinisiasi oleh PSMTI NTB itu diikuti ribuan warga umat Islam Kota Mataram serta sejumlah organisasi besar di Nusa Tenggara Barat.
Organisasi besar yang datang dalam acara Buka Bersama di gedung Dharma Graha, Selagalas Kota Mataram itu antaranya, MUI, FKUB, NU, Muhammadiyah, NW, NWDI, PITI NTB dan UNU NTB.
Ketua PSMTI Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) The Sian Yung mengatakan, acara buka bersama itu serentak dilakukan bersama PSMTI seluruh Indonesia, untuk mempererat tali silaturrahim, berbagi kasih dalam wujud kebinekaan.
“di dalam tubuh PSMTI sendiri semua agama ada, warga Tionghoa yang memeluk agama Islam juga banyak,” kata Ketua PSMTI NTB The Sian Yung usai acara buka bersama itu.
“bulan puasa ini merupakan momen yang pas untuk kembali merekatkan silaturrahim setelah dua tahun kita dilanda pandemi Covid-19,” tambahnya.
Dia berharap, kegiatan tersebut dapat membangun persaudaraan dan menumbuh kembangkan toleransi antar umat beragama.
“dengan kegiatan ini kita ingin membangun persaudaraan dan menjaga toleransi,” tandasnya.
Mewakili segenap Ormas Islam dan Umat Islam di Nusa Tenggara Barat, atas nama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Nusa Tenggara Barat HK Lalu Winengan mengucapkan banyak terimakasih kepada PSMTI NTB yang telah menginisiasi acara tersebut.
“Atas nama Umat Islam NTB dan MUI NTB saya ucapkan terimakasih kepada PSMTI NTB yang telah menginisiasi kegiatan ini dan kami sangat mengapresiasi kegiatan ini,” ungkapnya usai acara.
Winengan menilai, kegiatan tersebut dapat membawa dampak yang baik bagi semua orang.
Dikatakan, toleransi antar umat beragama terlihat jelas dalam acara itu, dimana semua agama berkumpul saat itu.
“Cerminan Bhineka Tunggal Ika yang menjadi semboyan negara Indonesia terasa jelas dalam acara buka bersama ini,” terangnya.
Dia berharap kegiatan seperti itu, tidak hanya terlaksana sekali saja, namun dia ingin kegiatan serupa juga tetap ada dalam momen apapun.
“kami ingin NTB menjadi cermin atau tolak ukur bagi provinsi lain, bagaimana warga dari berbagai suku, ras dan agama selalu berdampingan dalam konteks Persaudaraan dengan jalinan silaturrahim yang erat,” pungkasnya.
