MATARAM, radarntb.com – Bapelkes Mataram dan Bapelkesmas Bali telah berhasil menyelenggarakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) angkatan 1 tahun 2024.
Penutupan pelatihan ini diadakan secara luring di UPTD Bapelkesmas Dinas Kesehatan Provinsi Bali pada 5 Juni 2024.
Kegiatan dibuka dengan laporan dari kepala seksi diklat UPTD Bapelkesmas, Drs. I Wayan Terima, M.Pd.
Dalam laporannya, Wayan Terima mengatakan, pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta dari berbagai puskesmas dan dinas kesehatan di Bali.
“Tujuan utama pelatihan ini adalah untuk mendorong penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes),” jelasnya.
Pelatihan ini ditutup secara resmi oleh Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI yang diwakili oleh Kasubag Adum Bapelkes Mataram, Ali Sukmajaya, SKM, MPH,.
Ali menekankan pentingnya pemahaman praktik terbaik K3 untuk menjaga keamanan dan kesehatan di lingkungan kerja.
Ia juga menyoroti potensi bahaya di Fasyankes, termasuk bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi, dan psikososial.
“Bahaya biologi, seperti penularan penyakit akibat virus, bakteri, jamur, protozoa, dan parasit, merupakan risiko tertinggi yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja,” jelasnya.
Ali Sukmajaya mengingatkan tentang risiko kecelakaan fatal yang pernah terjadi di Fasyankes, seperti tersengat listrik, kebakaran, banjir, bangunan runtuh akibat gempa, dan keracunan gas.
Ia berharap peserta dapat menerapkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh dalam tugas sehari-hari. Evaluasi pasca pelatihan diharapkan dapat menunjukkan dampak signifikan bagi kinerja.
“Selamat kepada seluruh peserta yang telah menyelesaikan pelatihan, berkat kerjasama antara Bapelkes Mataram dan Bapelkesmas Provinsi Bali,” ucapnya.