MANDALIKA, radarntb.com – The Mandalika terus berinovasi dalam memperkaya pilihan atraksi wisata, kini mereka menambahkan fasilitas watersport di Kuta Beach Park (KBP), sebagai wahna baru di Kawasan Ekonomi Khusus ini.
Hal ini ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) dan PT Ocean Addict Lombok Indonesia pada Rabu (4/5/2025).
Kerja sama ini menegaskan posisi The Mandalika sebagai magnet investasi di sektor sport tourism. General Manager The Mandalika, Wahyu M. Nugroho, menyambut baik kehadiran PT Ocean Addict Lombok Indonesia.
“Kami berharap Ocean Addict dapat memperkenalkan beragam aktivitas baru bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, khususnya di sektor watersport,” ujar Wahyu.
Ia menambahkan bahwa ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan ITDC untuk memperkuat daya tarik kawasan melalui wisata berbasis aktivitas (experience-based tourism), terutama yang mendukung pengembangan sport tourism dan wisata bahari.
Sebagai bagian dari pengembangan atraksi berkelanjutan, Ocean Addict akan menghadirkan berbagai pilihan non-motorized watersport di Kuta Beach Park, seperti: Stand-up paddle boarding, Surfing, Kiteboarding dan Windwing.
Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan pengalaman langsung yang lebih dekat dengan alam.
Kehadiran watersport di jantung kawasan pantai diharapkan dapat meningkatkan lama tinggal wisatawan dan menciptakan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat dan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitar kawasan.
Perjanjian kerja sama antara ITDC dan Ocean Addict Lombok Indonesia akan berlangsung selama lima tahun, mulai Juni 2025 hingga Mei 2030.
Implementasi kerja sama akan dievaluasi secara berkala setiap enam bulan untuk memastikan keselarasan dengan visi The Mandalika sebagai The Ultimate Lifestyle Sportstainment Destination.
Direktur PT Ocean Addict Lombok Indonesia, John Lachlan Coyle, menyambut baik kerja sama ini sebagai komitmen jangka panjang perusahaannya dalam mendukung pariwisata di The Mandalika.
“Kami melihat The Mandalika sebagai kawasan strategis dengan potensi pertumbuhan pariwisata yang sangat besar. Kami berharap dapat berkontribusi nyata dalam menghadirkan layanan wisata bahari yang aman, terstandar, dan selaras dengan karakter serta visi pengembangan kawasan,” ungkapnya.
Wahyu M. Nugroho menutup, “Dengan sinergi ini, The Mandalika semakin memperkuat posisinya sebagai destinasi unggulan berbasis pengalaman.
“Kami tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga berbagai aktivitas yang memberikan pengalaman mendalam bagi wisatawan,” tandasnya.
Kerja sama ini juga membuka ruang lebih luas bagi pelaku usaha dan komunitas lokal untuk terlibat aktif dalam membangun ekosistem pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.
“The Mandalika tidak sekadar dibangun untuk dikunjungi, melainkan untuk dinikmati, dijelajahi, dan menjadi ruang tumbuh bersama antara wisatawan dan masyarakat lokal,” pungkasnya.