MATARAM, radarntb.com – Kepala Sub Bagian Administrasi Umum (Kasubbag Adum) Balai Pelatuhan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI Ali Sukmajaya SKM, M.S.I mewakili Kepala Bapelkes Mataram Ali Wardana menutup Pelatihan Pengawasan Kualitas Kesehatan Lingkungan (Kesling) bagi Tenaga Sanitasi Lingkungan Puskesmas Lombok Timur, Sabtu (16/11/2024).
Pelatihan ini diselenggarakan oleh diinisiasi oleh Dinas Kesahatan (Dinkes) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) miliknya dan menggandeng Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI yang dipercayakan sebagai penjamin mutu pelatihan tersebut.
Peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 26 orang tenaga kesehtan (Nakes) dalam bidang kesehtan lngungan dari Dinkes dan kebanyakan dari Puskesmas yang ada di Lombok Timur.
Pelatihan yang diselenggarakan sejak tanggal 13 November lalu, ditutup Ali Sukmajaya pada Kamis 16 November sekitar pukul 11.30 WITA dengan rasa gembira, karena berjalan dengan lancara dan semua lulus dengan hasil memuaskan.
“Alhamdulillah pelatihan ini berjalan dengan baik, sesuai rencana, semua peserta lulus dengan hasil memuaskan,” kata Ali Sukmajaya.
“Semoga ilmu yang didapat dapat diterpakan dan disalurkan kepada rekan-rekan lain yang tidak mengikuti pelatihan ini,” imbunya.
Ali menegaskan, Pelatihan Pengawasan Kualitas Kesehatan Lingkungan bagi Tenaga Sanitasi Lingkungan di Kabupaten Lombok Timur ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Namun, seberapa pentingkah ilmu yang didapat dari pelatihan tersebut diterapkan saat menjalankan tugas di tempat kerja masing-masin.
Dalam sambutannya, Ali Sukmajaya menjelaskan, Pelatihan Pengawasan Kualitas Kesehatan Lingkungan ini merupakan investasi yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada sejauh mana tenaga kesehatan dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam praktik sehari-hari.
“Dengan komitmen dan kerja sama yang baik, kita pasti dapat mewujudkan lingkungan yang sehat dan masyarakat yang sejahtera,” jelasnya.
“Dengan demikian, upaya pencegahan penyakit dapat dilakukan secara efektif, tenaga kesehatan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, perilaku hidup sehat, dan manfaat sanitasi yang baik,” imbuhnya.
Berikutnya Ali menjelaskan penarapan ilmu juga dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dengan melakukan pengawasan terhadap kualitas lingkungan secara berkala, sehingga dapat mendeteksi dini adanya perubahan yang berpotensi membahayakan kesehatan.
“Dengan pengetahuan yang dimiliki, tenaga kesehatan dapat melakukan intervensi yang tepat untuk mengatasi masalah lingkungan, seperti perbaikan sistem sanitasi, pengelolaan limbah yang aman, dan pengendalian vektor penyakit,” ujarnya.
Selain itu, kata Ali, hal itu juga sebagai wujud dukungan Nakes dalam pembangunan berkelanjutan yang diharapkan pemerintah.
“Lingkungan yang sehat merupakan salah satu indikator penting dalam pembangunan berkelanjutan. Dengan menerapkan ilmu yang didapat, tenaga kesehatan telah berkontribusi dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan lestari, sesuai yang diharapakan pemerintah,” pungkasnya.
Ali ucapkan terimaskih kepada Dinkes Lotim yang telah menginisisai pelatihan ini, serta semua yang teribat dalam menyukseskan pelatihan ini, baik dari Bapelkes Matram maupun dari Dinkes Lotim, serta peserta yang telah sepenuh hati mengikuti pelatihan ini hingga tuntas.
“Semoga Ilmu yang diadapat pada pelatihan ini dapat bermanfaat bagi diri masing-masing, dan terutama bermanfaat untuk orang lain,” pungkasnya.
