Lombok Tengah, radarntb.com – Pemerintah Desa Pejanggik, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, menggelar forum “Ngaji Budaya” yang inspiratif dengan tema “Menggali Potensi Budaya dan Sumber Daya Alam untuk Kemakmuran Pejanggik Mendunia”, di Dusun Karang Kedaton (Lapangan Futsal Lumba-lumba), Rabu malam (16/4/2025).
Acara ini menjadi tonggak penting dalam upaya Desa Pejanggik untuk mengidentifikasi dan mengelola kekayaan budaya serta sumber daya alamnya sebagai fondasi utama pengembangan Desa Wisata yang unik, berbasis sejarah, seni, budaya, dan spiritualitas
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Desa Pejanggik H. Ahmad Nusilah, Camat Praya Tengah Lalu M. Sholeh, S.Sos, serta tokoh penggerak desa wisata nasional, Herry Marjanto (Founder Indonesia Respon,red), yang tengah melakukan kunjungan kerja di Lombok Tengah.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Pejanggik menekankan urgensi membangun kesadaran kolektif akan potensi lokal yang melimpah namun belum sepenuhnya dimanfaatkan.
“Desa Pejanggik menyimpan jejak sejarah, seni, dan nilai-nilai religius yang berpotensi menjadi daya tarik wisata kelas dunia. Kuncinya adalah pengelolaan yang terarah dan melibatkan seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.
“Ngaji Budaya” dikemas dalam format dialog interaktif dan tausiyah, menghadirkan sesi diskusi partisipatif yang melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda desa, serta para pemangku kebijakan.
Herry Marjanto dalam pemaparannya menyoroti pentingnya membangun narasi dan identitas desa yang kuat, berakar pada kearifan lokal, dan tidak sekadar meniru destinasi lain.
“Pejanggik memiliki sejarah panjang sebagai pusat peradaban lokal. Saatnya kita membangkitkan kembali nilai-nilai luhur tersebut dalam konsep desa wisata yang berkelanjutan dan berdaya saing,” tegasnya.
Poin-Poin Strategis Hasil ‘Ngaji Budaya’ untuk Pengembangan Desa Wisata Pejanggik:
Dari proses diskusi yang konstruktif, sejumlah langkah strategis disepakati untuk ditindaklanjuti:
- Pembentukan Tim Penggerak Desa Wisata Pejanggik yang inklusif, melibatkan berbagai elemen masyarakat desa.
- Pemetaan partisipatif potensi budaya, sejarah, dan sumber daya alam yang dimiliki desa.
- Pembentukan komunitas peduli terhadap pelestarian situs sejarah dan kebersihan lingkungan.
- Menggandeng mentor atau konsultan ahli dalam perencanaan dan implementasi konsep desa wisata.
- Peningkatan kapasitas masyarakat melalui program pelatihan dan edukasi terkait pariwisata.
- Penguatan branding dan narasi unik budaya Desa Pejanggik sebagai daya tarik utama.
- Penyusunan strategi pemasaran digital yang efektif melalui media sosial dan kolaborasi dengan influencer lokal.
- Pengembangan infrastruktur dasar dan fasilitas penunjang pariwisata yang memadai.
- Pelestarian tradisi dan upaya regenerasi budaya lokal di kalangan generasi muda.
- Membangun sinergi aktif dengan pemerintah daerah, akademisi, komunitas terkait, dan sektor swasta.
- Penyusunan grand design dan roadmap pengembangan Desa Wisata Pejanggik secara terpadu dan berkelanjutan.
Acara “Ngaji Budaya” ditutup dengan sesi foto bersama dan ramah tamah yang mempererat kebersamaan. Semangat kolaborasi dan komitmen kuat untuk memajukan desa menjadi atmosfer yang dominan dalam kegiatan tersebut.
“Acara ini bukan sekadar seremoni, melainkan awal dari langkah nyata untuk mewujudkan Desa Pejanggik yang lebih maju, bersih, kaya budaya, dan dikenal di kancah dunia,” pungkas Camat Praya Tengah, Lalu M. Sholeh.
Pewarta: Herwan Zalani
Editor: M2