MATARAM, radarntb.com – Sebanyak 18 bidan Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NYB) sukses jalani pelatihan Pelayanan Antenatal Care, Persalinan, Nifas dan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).
Pelatihan ini berlangung secara blanded learning atau secara online dan tatap muka. Pertemuan secara online dilaksanakan selama 2 hari mulai 8 sampai 9 November 2024, sedangkan tatap muka atau klasikal berlangsung di Hotel Mataram Square Kota Mataram selama 3 hari, mulai 10 hingga 12 November 2024.
Pelatihan ini terselenggara atas kerjasama Dinas Kesehatan Kabuapten Dompu selaku inisiator dengan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI selaku penjamin mutu.
Biaya pelatihan berasal dari dana alokasi khusus (DAK) non fisik Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu tahun anggaran (ta) 2024.
Pelatihan bagi Bidan Dompu ini resmi ditutup oleh Kepala Bapelkes Mataram Kemenkes RI Ali Wardana pada Selasa 12 November 2024.
Dalam sambutannya Ali Wardana mengapresiasi Dinas Kesehatan Dompu yang telah menginisiasi pelatihan ini, sebab kapasitas bidan sebagai tenaga kesehatan pertama yang paling sering berinteraksi dengan ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.
“Pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu indikator penting dalam pembangunan kesehatan suatu bangsa,” kata Ali.
“Untuk menjamin kualitas pelayanan yang diberikan, maka perlu dilakukan pelatihan secara berkala bagi bidan, khususnya yang bertugas di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau Puskesmas,” imbuhnya.
Ali menegaskan, pelatihan ini penting dilaksanakan, sebab dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap bidan dalam memberikan pelayanan antenatal, persalinan, nifas, dan skrining hipotiroid kongenital (SHK) terhadap masyarakat.
“Pelatihan ini sangat penting bagi para bidan, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan yang sangat cepat, dan selalu ada yang baru,” ujarnya.
“Dengan mengikuti pelatihan, bidan akan memahami standar pelayanan yang berlaku sehingga pelayanan yang diberikan menjadi lebih berkualitas dan berkesinambungan,” imbuhnya.
Selain itu kata Ali, pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan bidan untuk melakukan deteksi dini terhadap berbagai komplikasi yang dapat terjadi selama kehamilan, persalinan, dan nifas sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan lebih awal.
“Dengan pelayanan yang berkualitas, maka angka kematian ibu dan bayi dapat ditekan, serta kesehatan ibu dan anak dapat ditingkatkan,” ujarnya.
Ditegaskan, pelatihan secara berkala bagi bidan di FKTP merupakan investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak.
“Dengan kompetensi yang memadai, bidan dapat memberikan pelayanan yang berkualitas, aman dan efektif, sehingga tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai,” tutupnya.
Ucapan terimakasih tak terhingga untuk Bapelkes Mataram datang dari Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Zainal Arifin.
“Kami ucapkan terimakasih kepada Bapelkes Mataram Kemenkes RI atas bantuan, dukungan serta kesediaannya memfasilitasi pealtihan ini untuk bidan kami di Dompu,” ucapnya usai menghadiri penutupan bersama kepala Bapelkes Mataram Kemenkes RI di Mataram.
Ia berharap ilmu yang didapat para bidan selama pelatihan dapat diterapkan saat mereka bertugas ditempat kerja masing-masing, agar tujuan pembangunan kesehatan masyarakat dari sejak dini tercapi di Kabupaten Dompu sesuai yang diharapkan pemerintah.
“Kami berharap para bidan yang mengikuti pelatihan ini dapat menerapkan dan menyalurkan ilmunya kepada yang lain, agar tujuan peningkatan derjat kesehatan masyarakat di Dompu dapat tercapi,” pungkasnya.