Ekonomi NTB Melaju Pesat! Surplus Perdagangan Melejit, Petani Makin Sejahtera

  • Bagikan
Ekonomi NTB Melaju Pesat! Surplus Perdagangan Melejit, Petani Makin Sejahtera
Ekonomi NTB Melaju Pesat! Surplus Perdagangan Melejit, Petani Makin Sejahtera

MATARAM, radarntb.com — Kabar gembira datang dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Meskipun ada tantangan inflasi, kinerja ekspor yang fantastis dan peningkatan kesejahteraan petani berhasil mengangkat optimisme perekonomian daerah, memicu ekonomi NTB melaju pesat.

Badan Pusat Statistik (BPS) NTB baru saja merilis data tujuh indikator utama ekonomi NTB per Oktober 2025, menyoroti surplus perdagangan yang mencengangkan dan proyeksi panen padi yang melonjak di tahun 2025.

Kepala BPS NTB, Dr. Drs. Wahyudin, M.M., mengungkapkan bahwa inflasi NTB pada Oktober 2025 tercatat sebesar 0,35% (month to month), sedikit di atas angka nasional 0,28%.

Kenaikan harga ini terutama dipicu oleh komoditas seperti emas perhiasan, cabai merah, serta beberapa jenis ikan dan udang.

Namun, di tengah tekanan harga, kabar baik datang dari sektor pertanian. Nilai Tukar Petani (NTP) NTB naik 0,65% dibandingkan bulan sebelumnya.

Kenaikan ini didorong oleh melonjaknya harga sejumlah komoditas andalan, termasuk jagung, tembakau, cabai merah, gabah, dan wortel. Peningkatan NTP ini menjadi sinyal positif menguatnya daya beli dan kesejahteraan petani di NTB.

Sektor perdagangan luar negeri menjadi bintang utama dalam rilis BPS kali ini. Nilai Ekspor NTB pada September 2025 mencapai US$ 173,7 juta, didominasi oleh perhiasan/permata (64,55%) dan tembaga (32,17%). Sementara itu, nilai impor hanya tercatat US$ 11,93 juta.

Alhasil, Neraca Perdagangan NTB sukses mencetak surplus besar US$ 161,77 juta hanya dalam satu bulan! Secara kumulatif, surplus perdagangan NTB sepanjang tahun 2025 telah mencapai angka fantastis: US$ 400,31 juta.

“Sektor perdagangan terus mengalami peningkatan yang signifikan. Neraca perdagangan NTB sepanjang tahun 2025 mencapai US$ 400,31 juta, ini menunjukkan kekuatan komoditas ekspor daerah kita,” jelas Dr. Wahyudin.

Proyeksi sektor pertanian juga menjanjikan. Total luas panen padi NTB tahun 2025 diperkirakan mencapai 322,50 ribu hektar (naik 14,48%), dengan produksi padi diproyeksikan mencapai 1,70 juta ton, yang berarti peningkatan signifikan sebesar 16,65% dari tahun sebelumnya.

Untuk komoditas jagung, luas panen juga naik 1,32%, meskipun produksinya sedikit menurun 0,66% menjadi 1,20 juta ton.

Di sisi lain, sektor pariwisata dan transportasi menunjukkan adanya perlambatan pada September 2025.

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang turun 3,13 poin menjadi 45,67%. Hotel nonbintang juga turun 4,36 poin menjadi 33,86%.

Penurunan serupa juga terjadi pada jumlah penumpang laut dan udara, baik domestik maupun internasional.

BPS menyebut ini sejalan dengan berkurangnya jumlah tamu, meski tidak sepenuhnya mencerminkan penurunan kunjungan wisatawan.

  • Bagikan
Exit mobile version