google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms

Kadislutkan NTB Muslim Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi untuk Maksimalkan Pengelolaan Ekosistem Karbon Biru - Radar NTB

Kadislutkan NTB Muslim Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi untuk Maksimalkan Pengelolaan Ekosistem Karbon Biru

  • Bagikan
Kadislutkan NTB Muslim Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi untuk Pengelolaan Ekosistem Karbon Biru
Kadislutkan NTB Muslim Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi untuk Pengelolaan Ekosistem Karbon Biru

MATARAM, radarntb.com-Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Muslim menekankan pentingnya generasi muda Kelautan dan Perikanan untuk menguasai teknologi dan berinovasi dalam pengelolaan ekosistem karbon biru. Hal ini disampaikan saat membuka pelatihan penggunaan Google Earth Engine (GEE) di Hotel Aston Inn Mataram, Selasa (3/12).

”Teknologi harus dimanfaatkan dengan maksimal,” kata Muslim.

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang penggunaan teknologi geospasial dalam pengelolaan vegetasi mangrove dan lamun yang cukup banyak di NTB.

Dalam sambutannya, Muslim mengajak para peserta, khususnya generasi muda, untuk terus mengasah kemampuan dalam pemanfaatan teknologi terkini, apalagi potensi mangrove dan lamun di NTB adalah kekayaan strategis yang harus dikelola dengan inovasi berbasis teknologi.

Dengan menguasai teknologi seperti Google Earth Engine, diharapkan dapat menghitung jumlah karbon dengan presisi, mendukung pengambilan keputusan berbasis data, dan memperkuat posisi NTB dalam percaturan global terkait perubahan iklim.

Pernyataan ini juga sejalan dengan semangat Presiden Prabowo yang dalam kunjungan kerjanya ke luar negeri terus mendorong negara maju untuk memenuhi tanggung jawab mereka terhadap negara berkembang.

Presiden menegaskan bahwa Indonesia, dengan kekayaan ekosistem seperti mangrove dan lamun, memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim global dan layak mendapatkan dukungan konkret dari dunia internasional. Melalui pelatihan ini, Muslim berharap lahirnya SDM yang andal yang akan menjadi pionir pengelolaan karbon biru di NTB.

”Generasi muda harus mampu memanfaatkan teknologi untuk pengelolaan karbon biru,” tandasnya.

Karbon biru atau blue carbon merujuk pada cadangan emisi karbon, yang diserap, disimpan dan dilepaskan ekosistem pesisir dan laut. Seperti mangrove hingga lamun. Ekosistem ini bisa menyerap karbon dalam jumlah besar dan menyimpannya hingga empat kali lebih banyak per hektare dan hingga 50 kali lebih cepat dibandingkan hutan terrestrial.

 

  • Bagikan
Exit mobile version