Banner Iklan Aruna

Kemenekraf Resmi Luncurkan Google Play x Unity Game Developer Training

  • Bagikan
Kemenekraf Resmi Luncurkan Google Play x Unity Game Developer Training
Kemenekraf Resmi Luncurkan Google Play x Unity Game Developer Training

JAKARTA, radarntb.com – Kabar gembira bagi para calon pengembang game di Indonesia! Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) mengambil langkah strategis dengan menggandeng Google Asia Pacific untuk meluncurkan program Google Play x Unity Game Developer Training.

Acara peluncuran yang berlangsung meriah di Thamrin Nine Ballroom Gold, Jakarta, pada Senin (21/4/2025) ini menandai era baru dalam pengembangan talenta di industri game Tanah Air.

Inisiatif kolaborasi ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam memacu pertumbuhan pesat ekonomi kreatif nasional (ekraf), membuka lebar lapangan kerja yang berkualitas, serta secara aktif mendukung pengembangan potensi talenta kreatif dan memajukan industri game Indonesia ke level yang lebih tinggi.

Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya, dalam sambutannya yang penuh optimisme, menyoroti peran krusial industri kreatif sebagai salah satu pilar utama dalam misi Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto untuk menciptakan jutaan lapangan kerja yang bermutu.

“Ekonomi kreatif, sebagai mesin pertumbuhan ekonomi yang inovatif, kini telah menjadi barometer perkembangan kreatif global. Indonesia dengan kekayaan nilai budaya, ekspresi seni yang beragam, kearifan lokal yang unik, serta talenta-talenta berbakatnya, siap untuk unjuk gigi di panggung dunia,” tegas Menteri Ekraf Teuku Riefky.

Data yang dirilis oleh Yuzu semakin memperkuat optimisme tersebut. Nilai pasar industri game di Indonesia saat ini mencapai angka fantastis, yaitu 2 miliar dolar AS.

Pencapaian ini menempatkan Indonesia sebagai pasar game terbesar di kawasan Asia Tenggara, menduduki peringkat keempat di Asia, dan bahkan berada di urutan ke-15 secara global.

Dengan jumlah pemain aktif yang mencapai 148 juta jiwa, potensi industri ini jelas sangat menjanjikan untuk terus dieksplorasi dan dikembangkan.

“Kemenekraf memiliki delapan program prioritas yang dikenal dengan Asta Ekraf. Peluncuran program Google Play x Unity Game Developer Training hari ini adalah bukti konkret dari sinergi yang terjalin kuat antara pemerintah, berbagai asosiasi terkait, dan sektor swasta, yang dalam hal ini diwakili oleh Google Play dan Unity,” kata Refky.

“Pengembangan talenta Ekraf menjadi fokus utama dalam upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas para pelaku industri melalui program pelatihan yang komprehensif dan sertifikasi yang terstandarisasi,” imbuhnya.

Lantas, apa saja yang ditawarkan oleh program Google Play x Unity Game Developer Training ini? Program ini dirancang sebagai pelatihan mandiri yang intensif selama enam bulan.

Para peserta akan mendapatkan akses premium ke berbagai sumber pembelajaran perangkat lunak Unity, mengikuti pelatihan pengembangan game berstandar internasional, mendapatkan pemahaman mendalam mengenai teknologi kecerdasan buatan (AI) yang semakin relevan dalam industri ini, serta mendapatkan bimbingan karir dan peluang untuk mengikuti program magang hingga mendapatkan pekerjaan di industri game.

Target ambisius dari program ini adalah untuk melatih sebanyak 500 pengembang game lokal dengan standar kualitas global.

Setelah berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian pelatihan, para peserta akan menerima sertifikat resmi yang diakui secara internasional dari Google dan Unity.

Sertifikat ini tentu akan menjadi aset berharga untuk memperkuat profil profesional mereka di dalam industri game yang semakin kompetitif.

Karen Toa, Vice President, Platforms and Devices Partnerships, Google Asia Pacific, menyampaikan pandangannya yang sangat optimis terhadap potensi besar pasar Indonesia.

“Pada tahun 2023, para pengembang game asal Indonesia telah berhasil mencatatkan pendapatan yang luar biasa, yaitu lebih dari Rp2,14 triliun. Saat ini, terdapat lebih dari 33.800 aplikasi aktif di Google Play yang dikembangkan oleh sekitar 10.400 pengembang yang berasal dari Indonesia,” jelasnya.

Program ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan keterampilan para talenta lokal, sehingga mereka dapat bersaing dengan unggul di kancah global dan mampu memanfaatkan berbagai teknologi baru yang terus berkembang, termasuk kecerdasan buatan (AI),” tambahnya.

Lebih lanjut, Karen Toa menekankan bahwa Google memiliki komitmen yang kuat untuk membantu melahirkan lebih banyak lagi pengembang game berbakat dari Indonesia dan secara aktif menjembatani mereka dengan peluang di pasar internasional yang sangat luas.

“Kami sangat percaya bahwa Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam ekosistem ekonomi kreatif digital,” pungkas Karen.

Acara peluncuran ini semakin istimewa dengan kehadiran sejumlah pemangku kepentingan penting dari Google, termasuk Kunal Soni (Director, Scaled Partner Management & Ecosystem Partnerships, Google Play Asia Pacific), Putri Alam (Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik, Google Indonesia), Agung Pamungkas (Manager Government Affairs & Public Policy, Google Indonesia), Giuseppe Stasolla (Ecosystem Lead, Google Play Southeast Asia), serta Shafiq Husein (Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia).

Dari pihak Kemenekraf, turut hadir mendampingi Menteri Ekraf Teuku Riefky antara lain Wakil Menteri Irene Umar, Sekretaris Kementerian Dessy Ruhayati, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Muhammad Neil El Himam, Deputi Bidang Media Agustini Rahayu, serta Direktur Gim Luat S.P. Sihombing. Kolaborasi yang solid antara pemerintah dan sektor swasta ini diharapkan dapat menjadi katalisator utama bagi kemajuan pesat industri game Indonesia menuju panggung global.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *