LOMBOK BARAT, radarntb.com – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meluncurkan Calendar of Event (CoE) (Kalender Event,red) 2025 di Hotel Merumatta, Senggigi (10/2/25). Peluncuran ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata dan memperkuat branding NTB sebagai “World Class Tourism Destination”. Dalam acara tersebut, MGPA menerima penghargaan dari Pj Gubernur NTB, Hassanudin.
CoE 2025 menampilkan 58 agenda pariwisata yang beragam, mulai dari festival budaya, kuliner, tenun, hingga ajang olahraga internasional seperti MotoGP dan Balap Mobil.
Agenda-agenda ini tersebar di Pulau Lombok dan Sumbawa, mencakup kegiatan berbasis ekowisata dan kearifan lokal.
Pj Gubernur NTB, Hassanudin, menekankan pentingnya dampak ekonomi dari setiap event bagi masyarakat, terutama di sektor perhotelan, transportasi, kuliner, dan UMKM lokal.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam menyukseskan agenda pariwisata NTB.
“Mari kita jadikan NTB sebagai pusat wisata berkelas dunia yang semakin maju dan berdaya saing tinggi,” kata Hassanudin.
Beberapa event unggulan yang akan kembali hadir di tahun 2025 antara lain Festival Bau Nyale, MotoGP Mandalika, GT World Asia, MXGP Indonesia, Pesona Khazanah Ramadhan, Festival Rimpu Mantika, dan Festival Melala.
Dalam acara yang sama, Pemerintah Provinsi NTB juga menggelar Travel-Mart yang dihadiri oleh seluruh Dinas Pariwisata, Pj Walikota/Bupati, Walikota/Bupati terpilih, dan MGPA.
Hassanudin menyampaikan bahwa NTB akan menggelar lima event terbesar pada tahun 2025, yaitu Festival Bau Nyale, Indonesian MotoGP 2025, MXGP, Pesona Khazanah Ramadhan, Festival Rimpu Mantika, dan Festival Melala. Event-event ini diharapkan dapat menarik wisatawan domestik dan internasional.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaluddin Malady, berharap CoE ini dapat menjadi acuan bagi wisatawan dan pelaku industri pariwisata dalam merencanakan kunjungan ke NTB.
Puncak acara adalah pemberian penghargaan kepada Dinas Pariwisata, pelaku usaha pariwisata, dan MGPA atas kontribusi mereka dalam memajukan pariwisata NTB.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaluddin Malady, berharap CoE ini dapat menjadi acuan bagi wisatawan dan pelaku industri pariwisata dalam merencanakan kunjungan ke NTB.
“Saya berharap kalender event ini dapat menjadi acuan bagi teman-teman pelaku industri hotel dan travel, baik dari luar maupun di NTB,” kata Jamal.
Penghargaan kepada MGPA diserahkan langsung oleh Pj Gubernur Hassanudin kepada Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria.
Priandhi Satria menyampaikan terima kasih atas penghargaan tersebut dan menegaskan komitmen MGPA untuk terus berkontribusi dalam mengembangkan pariwisata NTB dan Indonesia. Ia juga berharap Sirkuit Mandalika dapat menjadi destinasi wisata dan motorsport terbaik di Indonesia.
“Penghargaan yang diberikan oleh Bapak. Penjabat (PJ) Gubernur NTB Dr. Hassanudin adalah sebagai bentuk apresiasi terhadap pengembangan dan peningkatan kepariwisataan di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan juga Indonesia. Kami sangat berterimakasih atas pemberian penghargaan ini,” ujar Priandhi.
“Kami akan tetap berbuat sebaik mungkin seperti yang telah kami lakukan selama ini dan tentunya juga akan berbuat dengan lebih baik lagi untuk kebaikkan dan keuntungan MGPA, INJOURNEY Group, PemProv NRB serta seluruh Pemda dan juga demi keuntungan semua pihak dan Pemerintah Pusat, dengan harapan Mandalika Circuit menjadi salah satu tempat destinasi wisata umumdan juga destinasi motorsport terbaik di Indonesia,” imbuh Priandhi.
Ia berharap Mandalika lebih banyak dikunjungi oleh pembalap, peserta, wisatawan lokal dan wisatawan international. Kehadiran mereka semua di Mandalika Circuit, serta melalui berbagai pemberitaan di berbagai media lokal dan media asing pasti akan lebih memperkenalkan Mandalika, Lombok, NTB dan Indonesia di dunia, dengan harapan tingkat kedatangan turis lokal dan asing semakin meningkat.
Ini sesuai dengan arahan dari induk holdingnya INJOURNEY Group, sebagai holding BUMN di sektor pariwisata dan pendukungnya, yang terus menerus berusaha untuk memperkokoh perannya dalam mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
“Mandalika Circuit bukan milik MGPA, namun milik Indonesia. Ini harus terus menerus kita besarkan dengan baik, benar dan glorifikasi demi Indonesia,” tutup Priandhi.