MATARAM, radarntb.com – Pelatihan konseling pemberian makan bayi dan anak (PMBA) angkatan 1 dan 2 tahun 2024 yang digelar Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) sukses tenaga kesehatan (Nakes) jadi konselor gizi yang handal.
Dalam upaya meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya bayi dan anak, Bapelkes Mataram Kemenkes RI bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) telah sukses menggelar pelatihan konseling pemberian makan bayi dan anak (PMBA) angkatan 1 dan 2 bagi tenaga kesehatan (Nakes) tahun 2024 ini.
Pelatihan PMBA yang berlangsung di Kota Mataram selama empat hari, mulai tanggal 4 hingga 7 November 2024 ini diikuti 30 orang kader dan petugas kesehatan dari berbagai puskesmas di Lombok Tengah, masing-masing angkatan sebanyak 15 orang sehingga berjumlah 30.
Peserta pelatihan, yang terdiri dari 30 orang kader dan petugas kesehatan dari berbagai puskesmas di Lombok Tengah ini, antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, mereka tidak hanya mendapatkan materi teori, tetapi juga praktik langsung dalam memberikan konseling.
Para peserta dibekali pengetahuan dan keterampilan yang komprehensif mengenai gizi seimbang dan praktik pemberian makan yang optimal.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi saya. Saya mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang gizi yang akan saya terapkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ungkap salah satu peserta.
Kepala Bapelkes Mataram, Ali Wardana, dalam sambutannya mengatakan, PMBA merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki gizi pada 1000 hari pertama kehidupan anak. PMBA juga berperan dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.
“Tujuan pelatihan Pemberian Makanan Bayi dan Anak ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta agar bisa mendukung ibu, ayah, dan pengasuh dalam meningkatkan praktik pemberian makan kepada bayi dan anak,” jelasnya Ali Wardana, saat menutup kegiatan ini, Kamis (7/11/2024).
Dengan bekal ilmu yang baru, para Nakes diharapkan mampu memberikan konseling yang tepat kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga mengenai pentingnya ASI eksklusif, makanan pendamping ASI, serta pemantauan pertumbuhan anak.
“Melalui pelatihan ini, kita ingin mencetak kader-kader gizi yang kompeten dan mampu menjadi rujukan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan gizi anak,” ujar Ali.
Dengan selesainya pelatihan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Lombok Tengah, khususnya dalam hal gizi.
Para Nakes yang telah mengikuti pelatihan diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam mewujudkan generasi muda yang sehat dan cerdas.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, para fasilitator, Pengendali Pelatihan, Panitia dan peserta Pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi Dan Anak Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah atas partisipasi, kerjasama, dukungan, dan semangatnya; sehingga pelatihan ini terselenggara dengan baik,” pungkasnya.