Banner Iklan Aruna

Perayaan Mahapuja Waisak di Lombok Utara, Cerminan Nyata Tingginya Toleransi

  • Bagikan
Perayaan Mahapuja Waisak di Lombok Utara, Cerminan Nyata Tingginya Toleransi
Perayaan Mahapuja Waisak di Lombok Utara, Cerminan Nyata Tingginya Toleransi

LOMBOK UTARA, radarntb.com – Perayaan Mahapuja Waisak 2569 BE/2025 di Vihara Sangupati, Lendang Bila, Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara (KLU) pada Jumat (27/6/2025) berlangsung khidmat dan penuh suka cita. Acara ini menjadi cerminan nyata tingginya toleransi antar umat beragama di Lombok Utara.

Kemeriahan acara semakin terasa dengan kehadiran berbagai tamu undangan penting, seperti PLH Sekda NTB H. M. Faozal, Wakil Bupati Lombok Utara Kusmala Hadi Syamsuri, Kapolres Lombok Utara AKBP Agus Purwanta beserta jajaran, Danramil Lombok Utara, Binmas Buddha Kanwil Kemenag NTB, dan tokoh masyarakat lainnya.

Ketua panitia acara Mahapuja Waisak di Lombok Utara, Surdianto, mengungkapkan bahwa perayaan tahunan ini dihadiri oleh lebih dari 3.000 umat Buddha dari berbagai wilayah di Lombok Utara.

“Perayaan Mahapuja Waisak kali ini diikuti 3.000 lebih umat Buddha dari berbagai wilayah di Lombok Utara, bahkan kami juga mengundang umat Buddha yang ada di Lombok Barat dan Kota Mataram,” jelasnya.

Selain prosesi utama, umat Buddha Lombok Utara juga telah menggelar berbagai kegiatan sosial untuk menyambut hari istimewa ini, termasuk kegiatan donor darah bekerja sama dengan RSUD Lombok Utara.

Surdianto menambahkan, tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah sebagai sarana bagi umat Buddha untuk mendalami dan meningkatkan pengertian, pemahaman, serta pengamalan nilai-nilai luhur ajaran Buddha.

Dalam sambutannya, PLH Sekda NTB H. Lalu Mohammad Faozal menyampaikan selamat merayakan Mahapuja Waisak kepada umat Buddha di Lombok Utara dan sekitarnya. Faozal secara khusus memuji kerukunan umat beragama di Lombok Utara, menyebutnya sebagai yang terindah.

“Tidak ada kabupaten yang seindah toleransi antar umat beragama di Lombok Utara ini. Meskipun banyak agama yang berkembang di kabupaten ini, belum pernah kita dengar ada perseteruan, semua agama selalu berdampingan dan saling mendukung,” ungkapnya.

Senada dengan Faozal, Wakil Bupati Lombok Utara, Kusmala Hadi Suamsuri (akrab disapa Bang Kus), turut mengapresiasi toleransi warganya. Ia bahkan mengajak umat Buddha Lombok Utara untuk bersama-sama membangun Lombok Utara menjadi lebih maju.

“Toleransi di Lombok Utara ini paling tinggi, tidak pernah tercatat satupun dalam sejarah adanya perang antar agama di Lombok Utara ini, dari dulu hingga sekarang kami rukun-rukun saja, karena kalau mereka sudah lepas pakaian agamanya, tidak ada yang tahu mana umat Buddha dan Islam,” puji Wabup.

Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta, juga menyampaikan kerukunan dan toleransi antar umat beragama di wilayahnya sangat tinggi.

Ia bahkan menyoroti keberadaan tempat ibadah untuk masing-masing agama di lingkungan Polres Lombok Utara, mulai dari Masjid, Gereja, Pura, hingga Vihara, semuanya berdampingan tanpa sekat.

“Pada momen perayaan HUT Bhayangkara nanti kami akan meresmikan vihara sebagai tempat umat Buddha beribadah,” ungkap Kapolres.

Ia juga menambahkan, pada bulan puasa, umat agama lain, tak terkecuali umat Buddha, turut membagikan takjil kepada warga yang sedang berpuasa, ini adalah cermin toleransi yang sangat tinggi di Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Pembimbing Masyarakat Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kanwil Kemenag NTB), Dirjen Bimas Buddha Aryadi Satiawira SH, menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah daerah dan aparat terhadap umat Buddha di Lombok Utara.

“Kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah kabupaten maupun provinsi atas perhatiannya terhadap umat Buddha di Lombok Utara ini,” ujarnya.

“Secara khusus kami ucapkan terima kasih kepada Pak Kapolres karena telah menyediakan tempat ibadah bagi umat Buddha di lingkungan Polres Lombok Utara.”

Acara yang berlangsung kondusif dari pukul 14.00 hingga 15.30 WITA ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan toleransi dan persatuan di antara masyarakat Lombok Utara.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *