google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms TCC Nipah Menggelar Aksi CCU Lombok Utara - Radar NTB

TCC Nipah Menggelar Aksi CCU Lombok Utara

  • Bagikan
TCC Nipah Menggelar Aksi CCU Lombok Utara
TCC Nipah Menggelar Aksi CCU Lombok Utara

LOMBOK UTARA radarntb.com – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Turtle Conservation Community (TCC) Nipah, terpilih sebagai tuan rumah untuk menggelar aksi Coastal Clean Up (CCU) di Kabupaten Lombok Utara (KLU), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), oleh Kementerian Lingkungan Hidup.

Acara tersebut terselenggara kerjasama PT Pertamina Patra Niaga regional Jatim Bali Nusra, dengan Pemerintah Provinsi NTB,  dan Dinas Lingkungan Hidup ( Dinas – LH ) KLU, di pantai Nipah, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang KLU, Sabtu 10 Juni 2023.

Dalam aksi Coastal Clean Up (CCU) tersebut ada beberapa kegiatan seperti, Zoom Se-Indonesia dari kementerian Lingkungan Hidup, bersih – bersih dikawasan pesisir pantai, pelepasan anak penyu ke laut, dan yang lebih menarik lagi pembersihan sampah di bawah laut di kedalaman 5 meter, yang dilakukan oleh beberapa relawan penyelam profesional dari berbagai kalangan.

Saparindy ST, Dewan Pembina TCC mengungkapkan bahwa kegiatan CCU tersebut adalah kegiatan nasional dari kementerian lingkungan hidup.

“Kalau kegiatan yang tadi itu, sebetulnya kegiatan pusat dari kementerian lingkungan hidup, itu kegiatan nasional bekerja sama dengan BUMN” Ucapnya

Dikatakannya, jadi memang kegiatan Nasional dari kementerian Lingkungan Hidup, TCC Nipah menjadi pilihan dari kegiatan tersebut.

“Salah satunya di pulau Lombok itu di TCC Nipah, “tambahnya.

Kata Saparindy bahwa eksistensi sebetulnya dari TCC Nipah, yang beberapa tahun ini tetap konsen di konservasi penyu, terus di transplantasi terumbu karang, juga di kegiatan zerois sudah mewakili di TCC Nipah.

“Konservasi jumlah penyu yang masih ada sekarang  sekitar ribuan yang ada di penangkaran, belum lagi yang ada didalam pasir yang kita akan tetaskan itu sekitar 500 telur.” terangnya.

Sementara untuk di TCC sendiri yang pernah dirilis atau dilepaskan ke alam liar itu lebih dari 10 ribu.

Untuk keberlanjutan dalam waktu dekat kemudian dalam jangka panjang seperti apa kata Saparindy akan tetap menjaga habitat penyu itu sendiri, supaya lebih nyaman berhabitat.

“kegiatan lanjutan kita tetap disana menjaga penyu telur dan menjaga terumbu karang yang sudah ada karena, penjaga terumbu karang yang sudah ada perlu penjgaan yang cukup ekstra”

Lanjutnya bagaimana mengurangi kegiatan yang sifatnya merusak misalnya mancing di atas karang, karena menurutnya kegiatan tersebut  mengganggu pertumbuhan terumbu karang.

Kemudian kata Saparindy akan dibatasi kegiatan seperti zet sky karena dia melihat sudah ada disana,

Harapannya ini harus menjadi regulasi bersama jadi kegiatan wisata, sehingga tidak menimbulkan dampak nantinya.

“Bukan ada pelarangan sebenarnya tapi  perlu komunikasi memberitahu masalah edukasi keberlanjutan dari dampak dampak yang lain,” Terangnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup ( Kadis – LH) KLU Rusdianto mengapresiasi bahwa ada support dari BUMN seperti Pertamina, guna membantu konservasi terutama untuk kelestarian penyu.

“Kita berterima kasih atas dukungan pada saat ini, dari kelompok para pemerhati lingkungan, dari pemerintah, BUMN atas semuanya, kita menyampaikan terima kasih” Ucap Rusdianto

Dikatakannya bahwa memang ada kelompok masyarakat, yang tadinya mereka secara swadaya, tetapi dengan adanya bantuan dari BUMN tersebut, turut membantu mereka guna kelestarian penyu.

“Kita sangat apresiasi, mudah mudahan ini akan terus berlanjut sehingga apa yang kita inginkan untuk kelestarian ekosistem laut lingkungan ini dapat kita wujudkan.” Tutupnya Rusdianto  (Ten*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *