google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms Wakil Ketua DPRD KLU Minta Tindakan Serius Hadapi Kenaikan Harga Sembako

Wakil Ketua DPRD KLU Minta Tindakan Serius Hadapi Kenaikan Harga Sembako

  • Bagikan
Wakil Ketua DPRD KLU Minta Tindakan Serius Hadapi Kenaikan Harga Sembako
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Utara (KLU), Burhanudin

LOMBOK UTARA radarntb.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Utara (KLU), Burhanudin, mengungkapkan kekhawatiran terhadap kenaikan harga sembako, terutama harga beras yang meningkat secara signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

Menurutnya, harga beras yang semula 16.000 rupiah per kilogram kini mencapai 18.000 hingga bahkan 20.000 rupiah per kilogram untuk jenis tertentu.

“Dua minggu yang lalu harga beras itu 16.000 per kilogram, kemudian sekarang sudah mencapai 18 000, bahkan beras – beras tertentu harga beras itu sudah mencapai 20.000,” Ujar Burhanuddin di kantornya Selasa 27/02/2024

Burhanudin menyoroti bahwa kenaikan harga beras ini menjadi perhatian serius, terutama menjelang momen-momen penting seperti Nyepi bagi masyarakat Hindu dan bulan Ramadan bagi umat Islam.

Dia menekankan bahwa situasi ini harus ditangani dengan serius, mengingat pentingnya beras sebagai bahan makanan utama.

“Ini juga program harus kita sikapi dengan serius, pertama ini momen dari masyarakat Hindu mau masuk hari raya Nyepi, musim mau masuk bulan ramadhan, bagaimana menyebut ramadhan dengan harga kenaikan sembako, termasuk beras sebagai bahan makanan utama kita menjadi hal yang luar biasa, maka harus kita sikapi itu,” tegasnya

Dalam konteks ini, Burhanudin meminta pemerintah daerah, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, untuk mengambil tindakan serius dalam menangani kenaikan harga sembako, termasuk beras.

“Kami meminta pemerintah daerah melalui dinas perindustrian dan perdagangan,  karena ini di sektornya dia, jadi harus bener bener serius untuk menyikapi ini,” terangnya

Dia menekankan pentingnya pemerintah daerah untuk merespons masalah ini dengan serius.

“Dalam keadaan begini boleh pemerintah daerah menggunakan beras cadangan,” katanya

Burhanudin juga menyarankan penggunaan cadangan beras oleh pemerintah daerah dalam keadaan seperti ini.

Menurutnya, penggunaan cadangan beras dapat menjadi solusi untuk mengatasi kenaikan harga beras.

Selain itu, Burhanudin juga menyadari bahwa kenaikan harga beras ini memiliki dimensi politik nasional karena adanya proses pemilu.

Dia berpendapat bahwa kenaikan harga beras ini mungkin memiliki pengaruh dari hasil pemilu yang baru saja berlangsung.

Dengan demikian, Burhanudin meminta pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan serius dalam menangani kenaikan harga sembako, terutama harga beras.

Dia berharap pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan dapat merespons masalah ini dengan serius dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga sembako.

“Saya rasa kenaikan beras ini memiliki  dimensi politik secara nasional, dampak dari pemilu kemarin,” tutupnya. (Ten*).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *