MATARAM radarntb.com – Bapelkes Mataram Kemenkes RI sukses menyelenggarakan pembukaan Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu Bagi Bidan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) angkatan 2 tahun 2024 ini.
Pelatihan ini berlangsung secara online terpusat di kantor Balai Pelatihan Kesehtan (Bapelkes) Mataram Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) mulai tanggal 17 April 2024 lalu.
Kepala Bapelkes Mataram Kemenkes RI, Bapak Ali Wardana, SKM., M.Si. mengatakan bahwa menurut data WHO 2016, terdapat sekitar 830 wanita meninggal karena komplikasi kehamilan atau persalinan di seluruh dunia setiap hari.
Pada tahun 2015, diperkirakan sekitar 303.000 wanita meninggal pada masa kehamilan dan persalinan. Kondisi ini terjadi sebagian besar pada negara-negara berkembang termasuk di Indonesia.
“WHO mencatat bahwa sebagian besar kondisi penyebab komplikasi saat kehamilan dan masa persalinan maupun pada masa nifas, hal ini sebenarnya dapat dicegah jika dilakukan pemantauan kesehatan terutama oleh tenaga kesehatan yang terlatih,” katanya, Rabu (22/4/2024)
Dijelaskan, meskipun tren Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menunjukkan penurunan dari 359/100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012) menjadi 305 / 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2015), masih diperlukan strategi yang tepat sebagai upaya akselerasi menurunkan morbiditas dan mortalitas. Salah satu strategi Kementerian Kesehatan RI adalah dengan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam pelayanan Antenatal secara terintegrasi/terpadu.
“Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa Hamil dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan bidan sebagai pemberi asuhan kehamilan pada garda terdepan,” terangnya.
Langkah ini dianggap penting karena penyulit dan komplikasi yang terjadi dalam kehamilan hingga persalinan dapat disebabkan oleh penyakit penyerta ataupun kondisi yang telah ada di masa prakonsepsi maupun saat kehamilan tetapi baru memunculkan permasalahan seiring dengan bertambahnya usia kehamilan sang ibu hamil. Penyebab paling banyak dari Kematian Ibu adalah Pre-eklampsia.
“Wanita dengan preeclampsia dapat dideteksi dengan pemantauan ketat dengan 10 T pada ANC terpadu, sehingga dapat terhindar dari komplikasi yang dapat menimbulkan kematian,” tegasnya.
Pelatihan Asuhan Ibu Hamil Standar Terpadu bagi Bidan di FKTP Tahun 2024 dilaksanakan dalam 2 angkatan. Angkatan I sudah dilaksanakan di NTB secara Blended (27 Februari-6 Maret 2024) dan Angkatan II dilaksanakan di Bapelkes Maluku secara Blended (17 – 25 April 2024).
Pelatihan ini sudah mengacu pada kurikulum pelatihan yang telah terakreditasi oleh Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI pada Sistem Informasi Akreditasi Pelatihan (SIAKPEL).
Ali berharap, peserta pelatihan dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh dan memperoleh pengetahuan serta keterampilan yang bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu hamil di masyarakat.
“Semoga pelatihan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya asuhan ibu hamil standar terpadu bagi kesehatan ibu dan bayi,” harapnya.
“Dengan demikian, diharapkan angka kematian ibu dan bayi dapat terus menurun dan tercapainya target Sustainable Development Goals (SDG) terkait dengan penurunan angka kematian ibu,” pungkasnya.