google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms DAMPAK ERA DIGITALISASI TERHADAP PERKEMBANGAN KOMUNIKASI POLITIK - Radar NTB

DAMPAK ERA DIGITALISASI TERHADAP PERKEMBANGAN KOMUNIKASI POLITIK

  • Bagikan
DAMPAK ERA DIGITALISASI TERHADAP PERKEMBANGAN KOMUNIKASI POLITIK
DAMPAK ERA DIGITALISASI TERHADAP PERKEMBANGAN KOMUNIKASI POLITIK

Opini berjudul DAMPAK ERA DIGITALISASI TERHADAP PERKEMBANGAN KOMUNIKASI POLITIK ini hasil karya dari Anggun Husnalia Maharani seorang mahasiswi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Semester 3 di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

OPINI – Sebelum adanya teknologi internet, manusia menggunakan media tradisional seperti radio, televisi, dan koran. Namun, seiring dengan perkembangan manusia sudah jarang sekali menggunakan media massa tradisional, dikarnakan munculnya teknologi internet dan perangkat digital, dengan munculnya internet ini telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam aspek politik. salah satunya adalah mengubah cara strategi dan komunikasi politik, mempercepat penyebaran informasi, dan mengubah cara politisi berinteraksi dengan public dan sebaliknya. Oleh karna itu artikel  ini akan membahas mengenai dampak utama era digitalisasi terhadap perkembangan komunikasi politik

  1. Peningkatan Aksibilitas Dan Kecepatan Informasi

Kemudahan dalam menngakses informasi adalah dampak paling jelas dari digitalisasi, karna sebelum adanya internet, sebelum adanya internet, Masyarakat menggunakan media massa tradisional yang Dimana harus menunggu jam tayang, dan apabila terlewat maka kita tertinggal informasi. Namun setelah adanya internet Masyarakat dapat mengakses informasi dengan mudah, dan tanpa ada waktu tertentu, dan tidak akan tertinggal, karna apabila ada informasi yang terbit pada hari ini masih bisa di akses besok dan bisa di cari di berbagai platform online.

Politisi dan partai politik juga dapat melakukan kampanye melalui platform seperti twitter, youtube dan lain-lain, para politisi juga dapat mengungkapkan pendapat mereka secara langsung tanpa ada perantara media mainstream. Adanya internet juga dapat menfasilitasi para politisi dan public berinteraksi jarak jauh, tidak perlu tatap muka, bahkan dapat menghasilkan informasi dengan cara rapat jarak jauh menggunakan internet apabila pertemuan secara tatap muka tidak memungkinkan.

  1. Munculnya Komunikasi Politik Yang Lebih Personal Dan Tersegmentasi

Digitalisasi juga memungkinkan politisi bekomunikasi lebih personal dengan masyarakat, Masyarakat dapat menyampaikan kritikannya melalui media sosial dan di respon oleh politisi langsung melalui media sosial. Masyarakat juga dapat mengungkapkan pendapat dan pertanyaan nya yang akan di respon langsung juga oleh politisi. Dengan cara berinteraksi seperti ini, dapat membuat Masyarakat dengan politisi lebih dekat. Berbeda dengan era yang Dimana belum ada internet politisi tidak dapat berinteraksi dengan Masyarakat, dan merespon langsung pertanyaan, pendapat dan kritik masyarakt.

Selain itu, politisi juga dapat mengirimkan pesan secara spesifik, dengan cara adanya data-data pribadi yang dimiliki yang di kumpulkan melalui bantuan algoritma, dan pesan politik yang disampaikan akan lebih terarah, sehingga meraih dukungan dari  berbagai kelompok Masyarakat secara luas.

  1. Radikalisasi Dan Poralisasi Pendapat.

Di sisi lain, ada tantangan digitakisasi yaitu radikalisasi dan polarisasi pendapat, yang Dimana Masyarakat hanya mempercayai informasi dari sudut pandangnya sendiri, tidak mau mendengarkan pendapat orang lain, sehingga menyebabkan perbedan di antara Masyarakat, hal ini dapat menyebabkan polarisasi politik terjadi dan cenderung akan terjadinya konflik, dikarnakan perbedaan pendapat dan tidak ingin mendengar pendapat orang lain tersebut.

  1. Penyebaran Hoax Dan Disinformasi

Penyebaran hoax dan disinformasi di era digitalisasi sangat sering terjadi, semenjak adanya digital internet, penyebaran hoax dapat di lakukan hanya dengan  sekali klik saja, dan banyak sekali oknum-oknum yang menyebarkan hoax dengan tujuan mengancam dan mendoktrin opini public baik Masyarakat maupun kelompok public.

Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan Kerjasama antara pemerintah, Masyarakat dan platform digital, dalam menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab, Masyarakat juga perlu teliti dalam menerima informasi, harus mengecek kebenaran berita tersebut sebelum mempercayai dan menyebarkannya.

  1. Keterlibatan Masyarakat Yang Lebih Aktif

Dari segi positifnya, digitalisasi dapat menyebabkan keterlibatan Masyarakat yang aktif, Dimana Masyarakat dapat menyaurakan pendapat dan kritik, dan dapat menyebarkan Gerakan sosial. Aktivisme politik, juga dapat dilakukan melalui platform online seperti twitter dan tiktok yang Dimana platform ini mempercepat penyebaran informasi dalam kurun waktu yang sangat singkat.

Platform online ini juga dapat memnghubungkan Masyarakat dengan politisi, sehingga pendapat dan kritik Masyarakat dapat di dengar oleh pemerintah, yang Dimana sebelum era digitalisasi Masyarakat tidak dapat menyuarakan pendapat sehingga komunikasi politik dan pesan politik hanya satu arah, berbeda dengan sekarang ymag Dimana keduanya bisa saling berkomunikasi mengenai kebijakan politik yang kemungkinan tidak disetujui.

  1. Transformasi Strategi Kampanye Politik

Di era digitalisasi ini, kampanye politik sangat mudah di lakukan melalui media sosial, di mana para politisi melakukan kampanye dengan membuat video atau pmflet online, juga figur fublik dan influencer yang digunakan sebagai actor dalam iklan kanpanye politik, yang dapat di sebarkan ke khalayak yang lebih luas, yang Dimana pada saat pemilu para politisi dapat mendapatkan pemilih yang lebih banyak dari berbagai kelompok Masyarakat.

Kesimpulan

Di era digitalisasi memiliki dampak terhadap komunikasi politik, baik itu dampak positif maupun negatif, dalam segi positif digitalisasi dapat mempercepat dan memperluas informasi politik, juga dapat menyebabkan adanya partisipasi politik antara Masyarakat dan politisi secara aktif. Namun, ada beberapa tantangan yang menjadi masalah yang harus di Atasi, yaitu radikalisasi, polarisasi dan disinfomasi.

Untuk menggunakan media sosial secara bijak diperlukan Kerjasama antara pemerintah, platform digital, dan Masyarakat dalam mengelola informasi secara bijak dan bertanggung jawab.sehingga di era digital ini, bukan soal bagaimana mengirim pesan secrara luas tapi juga bagaimana pesan diterima dan dapat dikelola dengan bijak dan bertamnggung jawab pula.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *