google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms Dua Pelatihan Penting di Bapelkes Mataram untuk Peningkatan Kompetensi Kesehatan

Dua Pelatihan Penting di Bapelkes Mataram untuk Peningkatan Kompetensi Kesehatan

  • Bagikan
Dua Pelatihan Penting di Bapelkes Mataram untuk Peningkatan Kompetensi Kesehatan
Dua Pelatihan Penting di Bapelkes Mataram untuk Peningkatan Kompetensi Kesehatan

MATARAM, radarntb.com – Bapelkes Mataram Kemenkes RI mengadakan dua pelatihan penting yang ditujukan untuk peningkatan kompetensi kesehatan, 24 Juni 2024.

Pelatihan pertama adalah Surveilans Epidemiologi bagi Petugas Puskesmas Angkatan 2 dan pelatihan kedua adalah Pengelolaan Layanan Hepatitis B bagi Petugas Pelaksana Program di FKTP Angkatan 3. Setiap pelatihan diikuti oleh 30 peserta dari Bali dan Maluku.

Kedua pelatihan ini dibuka secara daring melalui aplikasi Zoom, oleh Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kemenkes RI., yang diwakili oleh Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram Kemenkes RI Ali Wardana SKM, M.Si.

Dalam pembukaannya, Ali Wardana menegaskan pentingnya puskesmas dalam melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya, serta mengumpulkan data kinerja dan status kesehatan masyarakat.

“Kompetensi surveilans epidemiologi bagi SDM puskesmas disoroti sebagai kunci untuk memiliki data dan informasi yang akurat,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya penanganan hepatitis di Indonesia, dengan target eliminasi Hepatitis B pada 2030 dan Hepatitis C pada 2040.

“Infeksi Hepatitis B dan C menyebabkan kematian signifikan akibat kanker hati dan sirosis, sehingga kompetensi petugas pelaksana program hepatitis di FKTP sangat krusial,” jelasnya.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas agar mampu mendukung upaya eliminasi hepatitis di Indonesia.

“Dengan peningkatan kompetensi yang diperoleh dari pelatihan ini, diharapkan pelayanan kesehatan dapat menjadi lebih efektif dan berkelanjutan,” harapnya.

“Pelatihan ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kompetensi petugas kesehatan dalam surveilans epidemiologi dan pengelolaan layanan hepatitis, yang pada akhirnya berdampak positif pada kesehatan masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *