MATARAM, radarntb.com – Pelatihan Surveilans Epidemiologi bagi Petugas Puskesmas untuk yang ke-5 kalinya dibuka oleh Bapelkes Mataram Kemenkes RI, sebagai UPT Bapelkes Nasional ke 7 di Indonesia yang bertanggungjawab melaksanakan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan di bagian timur Indonesia seperti Bali, NTB, NTT, Maluku hingga Papua.
Setelah menyelenggarakan pelatihan serupa dibeberapa provinsi di bagian timur Indonesia, seperti Bali dan lainnya, kali ini Bapelkes Mataram Kemenkes RI membuka Pelatihan Surveilans Epidemiologi bagi Petugas Puskesmas Angkatan V kelas NTB secara Daring, Selasa (30/7/2024).
Pelatihan Surveilans Epidemiologi bagi Petugas Puskesmas Angkatan V kelas NTB ini dibuka oleh Pelaksana Harian (PLH) Kepala Bapelkes Mataram Kemenkes RI Ali Sukmajaya yang saat ini menjabat Kepala Sub Bagian Administrasi Umum (Kasubbag Adum) Bapelkes Mataram.
Pelatihan kali ini dilaksanakan dengan metode blended learning dari tanggal 30 Juli hingga 7 Agustus 2024 mendatang.
PLH Kepala Bapelkes Mataram Kemenkes RI Ali Sukmajaya mengatakan, pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.
“Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai upaya kesehatan dilakukan secara menyeluruh, berjenjang, dan terpadu,” jelas Ali.
“Puskesmas, sebagai garda depan pelayanan kesehatan dasar, berperan penting dalam melaksanakan kebijakan kesehatan,” imbuhnya.
Dijelaskan, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019, Puskesmas bertugas mengumpulkan dan mempelajari data kinerja serta gambaran status kesehatan masyarakat melalui Sistem Informasi Puskesmas.
Data ini mencakup Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Pelayanan Gizi KIA-KB, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Surveilans dan Sentinel SKDR, serta Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.
“Untuk memiliki data yang baik, diperlukan SDM Puskesmas yang kompeten dalam surveilans epidemiologi,” tegasnya.
“Oleh karena itu, peningkatan kompetensi petugas kesehatan melalui pelatihan seperti ini sangat diperlukan,” pungkasnya.