JAKARTA, radarntb.com – Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, membahas potensi kolaborasi antara sub-sektor kuliner dan Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI). Ia mengungkapkan bahwa kuliner dapat berfungsi sebagai alat diplomasi gastronomi yang efektif.
Dalam audiensinya dengan APJI yang diadakan pada 28 April 2025, Menekraf menekankan pentingnya pengembangan kuliner lokal untuk memperkenalkan cita rasa Indonesia ke mancanegara.
“Kuliner dapat menjadi alat diplomasi gastronomi nusantara yang efektif dengan cita rasa dan keunikan yang beragam dari tiap daerah. Kami juga ingin mendorong semakin banyak pengusaha-pengusaha kuliner yang makin sukses di regional maupun global,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky dalam audiensi yang berlangsung di Thamrin Nine, Jakarta pada Senin 28 April 2025.
“Untuk itu, kami butuh segera data-data agar gastrodiplomasi bisa terwujud untuk memperkenalkan kuliner lokal Indonesia ke mancanegara,” imbuhnya.
Dengan berbagai keunikan dari masakan lokal, pemerintah berharap bisa menarik perhatian pasar internasional. Untuk itu, pengumpulan data relevan menjadi langkah awal dalam mewujudkan gastrodiplomasi yang sukses.
APJI, yang telah berdiri sejak 1984 dan memiliki lebih dari 4.000 anggota, turut berkontribusi dalam mendukung pemerintah agar subsektor kuliner menjadi prioritas.
Melalui pendekatan hexahelix, APJI berperan penting dalam memberikan pelatihan dan promosi produk lokal.
Hal ini diharapkan tidak hanya membuka lapangan kerja tetapi juga memberikan nilai tambah bagi pengusaha kuliner di Indonesia.
Sebagai langkah lanjutan, berbagai program seperti pelatihan juru masak dan promosi produk lokal akan dilakukan seiring waktu.
Ini adalah peluang menarik bagi para pengusaha untuk berkolaborasi dan meningkatkan daya jual mereka secara kreatif dalam industri kuliner.
