google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms Pemuda Lintas Agama dan Ormas di NTB Berkumpul Bahas Moderasi Beragama - Radar NTB

Pemuda Lintas Agama dan Ormas di NTB Berkumpul Bahas Moderasi Beragama

  • Bagikan

Radarntb.com – Mataram – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi NTB menggelar orientasi penguatan kapasitas moderasi beragama bagi tokoh muda lintas agama dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) se-Nusa Tenggara Barat tahun 2024 di Same Hotel, Selasa (10/12/2024).

Kegiatan ini berlangsung empat hari, dari tanggal 10-13 Desember 2024. Menghadirkan tiga orang narasumber yang merupakan Fasilitator Nasional Pokja Moderasi Beragama Kementerian Agama RI diantaranya Dr. Paulus Tasik Galle, Dede Dwi Kurniasih, MA dan Apipuddin, LLM.

Peserta yang terlibat dalam orientasi penguatan moderasi beragama ini berjumlah 60 orang Se-NTB yang terdiri dari perwakilan seluruh organisasi kemasyarakatan dan pemuda lintas agama di NTB.

Dalam sambutannya Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi NTB H. Zamroni Aziz mengatakan pada esensinya moderasi beragama itu adalah bagaimana membuat suasana tenang, damai dan riang gembira antar umat beragama.

“Moderasi beragama itu ya ketawa dan senyum, kalau hari ini kita senyum dan ketawa selesai sudah moderasi beragama ini. Stan up komedi bayar mahal untuk kita ketawa maka forum ini manjadi wadah kita untuk ketawa dan bahagia bersama”, ujar Zamroni yang disambut ketawa oleh seluruh peserta yang hadir.

Menurut Zamroni, antar umat beragama itu tidak boleh tegang-tegang, harus mampu membuat suasana cair agar umat beragama rukun dan damai. “Ini adalah wadah kita untuk silaturrahim antar semua elemen bangsa dan kedepan pesertanya harus diperbanyak lagi”, ucap Zamroni.

Ia juga memberikan apresiasi yang luar biasa kepada seluruh peserta yang hadir dan panitia yang telah menyelenggarakan penguatan moderasi beragama. Masyarakat NTB harus bersyukur bahwa selama ini tidak pernah ada gesekan yang luar biasa karena kekompakan dan toleransi yang telah terbangun lama.

“Kita bersyukur di NTB ini manusianya beragam, ada Sasak Samawa Mbojo, itu yang membuat NTB menjadi menarik. Kalau ke Lombok sudah tentu bisa lihat Bali tapi kalau ke Bali belum tentu bisa lihat Lombok, itu menariknya NTB”, ungkapnya.

Ia juga mengajak seluruh peserta yang hadir agar senantiasa bersyukur bisa hidup dan besar di tanah air Indonesia, berbangga memiliki Indonesia yang merupakan negara yang aman dan sangat toleran di dunia.

“Kita harus bangga hidup di sebuah negara dan bangsa yang namanya Indonesia dibandingkan saudara saudara kita di timur tengah hari ini yang sedang bergejolak dan hidup dalam suasana mencekam karena peperangan”, ujarnya.

Dalam kesempatan ini juga, Ia menegaskan kepada seluruh peserta yang hadir agar menghargai dan saling memahami perbedaan yang ada. Menurutnya bagaimana agama dan bangsa ke depan tergantung bagaimana anak muda lintas agama saat ini saling toleran dan hidup rukun antar satu dengan yang lain.

“Kita harus bangga dengan keyakinan masing-masing adapun perbedaan maka harus di terima dengan baik tampa harus dipertentangkan, jangan dipaksakan sesuatu yang sama untuk berbeda dan jangan dipaksakan sesuatu yang berbeda untuk dipersamakan”, pungkasnya. (Red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *