google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms Prestasi Membanggakan! 60 Peserta Lulus dengan Nilai Tertinggi dalam Pelatihan Kefarmasian - Radar NTB

Prestasi Membanggakan! 60 Peserta Lulus dengan Nilai Tertinggi dalam Pelatihan Kefarmasian

  • Bagikan
Prestasi Membanggakan! 60 Peserta Lulus dengan Nilai Tertinggi dalam Pelatihan Kefarmasian
Prestasi Membanggakan! 60 Peserta Lulus dengan Nilai Tertinggi dalam Pelatihan Kefarmasian

MATARAM, radarntb.com – Bapelkes Mataram Kemenkes RI menggelar Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Tenaga Kefarmasian di Puskesmas wilayah NTB, Bali, NTT, dan Maluku untuk Angkatan I dan II. Pelatihan berlangsung dari 6 hingga 14 Agustus 2024.

Pelatihan yang dikomandoi oleh Ketua Tim Kerja 2 Bapelkes Mataram, Nani Fitriani ini diikuti oleh 60 peserta dari 4 provinsi di Indonesia bagian timur, setiap angkatan diikuti oleh 30 peserta.

Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 6 Agustus lalu, berakhir dengan hasil sangat memuaskan, semua peserta lulus dengan nilai spektakuler. Diantara peserta tersebut ada yang mendapat nilai 100, baik angkatan satu maupun dua.

Pelaksana Harian (PLH) Kepala Bapelkes Mataram Kemenkes RI, Kasubbag Adum Ali Sukmajaya mengungkapkan kegembiraannya, ia mengatakan baru kali ini ada peserta yang mendapat nilai 100.

“mudah-mudahan pencapaian ini berefek pada kinerja peserta saat menjalankan tugasnya di tempat kerja masing-masing,” kata Ali usia menutup kegiatan, di Hotel Lombok Plaza, Kota Mataram, Rabu (14/8/2024).

Ali menjelaskan, tujuan pelatihan ini seyogyanya untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan khususnya pada bidang kefarmasian, agar pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pratama atau Puskesmas lebih optimal.

“Pelayanan kefarmasian harus didukung oleh sarana, prasarana, dan SDM yang memadai,” jelas Ali.

Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas bertanggung jawab langsung kepada pasien untuk mencapai hasil yang pasti dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

“Meski upaya peningkatan mutu telah dilakukan, pelayanan kefarmasian di Puskesmas masih belum optimal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya standar, tenaga apoteker, dan kemampuan tenaga farmasi,” katanya.

Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis apoteker melalui pelatihan terakreditasi. Pelatihan dilakukan secara paralel dengan desain blended learning, mengikuti kaidah-kaidah pelatihan bermutu.

“Setelah pelatihan, peserta diharapkan mampu menyelenggarakan pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai kompetensi yang diharapkan, termasuk pengelolaan sediaan farmasi, pelayanan farmasi klinik, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *