google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms Tagih Janji Kadis, Wali Murid SDN Model Akan Lapor Polisi

Tagih Janji Kadis, Wali Murid SDN Model Akan Lapor Polisi

  • Bagikan
Tagih Janji Kadis, Wali Murid SDN Model Akan Lapor Polisi
Seorang anak SDN Model menangis usai peristiwa anak SMP serang SD di Mataram. foto istimewa warga radarntb.com

MATARAM radarntb.com – Tagih janji kepala dinas (Kadis) pendidikan Kota Mataram untuk mengusut tuntas peristiwa dibalik murid SMP serang SD beberapa waktu lalu, wali Murid SDN Model, akan lapor polisi jika tidak segera diusut masalah tersebut.

.Masih ingat kejadian murid SMP serang SD di Mataram, Jumat (2/9/2022) lalu, hal itu membuat sejumlah anak SD trauma hingga menangis ketakutan saat itu.

Kini mencuat lagi, ketika salah satu orang tua murid menagih janji Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram yang akan menyelesaikan masalah itu secepat mungkin.

Indra Wardana mewakili sejumlah wali murid yang keberatan dengan tindakan itu, menuntut dinas, segera mengusut tuntas peristiwa itu.

Indra menduga, ada provokator di balik peristiwa itu, untuk itu ia meminta dinas segera mengusut kasus tersebut, jika tidak mereka akan lapor Polisi.

“saya mewakili wali murid SDN Model Mataram meminta ketegasan dari pemerintah kota dan Dinas Pendidikan Kota Mataram terkait insiden penyerangan SDN Model pada waktu itu,” kata Indra Wardana, Selasa (27/9/2022).

“Kami dari wali murid menuntut sekali sesuai apa yang disampaikan oleh Pak Kadis (Pendidikan) bahwa akan mengusut tuntas siapa pelaku dibalik ini (penyerangan SDN Model) atau provokatornya,” tambahnya.

Indra mengatakan, Kepala Dinas Pendidikan, Yusuf S.Pd pernah menyampaikan bahwa dia akan mengusut tuntas kasus ini.

“kami kecewa hingga saat ini, kami belum terima laporan itu. Itu yang kami tuntut dari wali murid masalah statmennya itu mengusut sampai tuntas,” katanya.

Ia tegaskan, bahwa dirinya dan wali murid lainnya, siap melanjutkannya kasus tersebut ke jalur hukum.

“Ini bukan masalah perusakan, kata indra, kalau masalah perusakan itu ranahnya sekolah, ini adalah masalah psikis anak yang begitu ketakutan saat kejadian itu berlangsung,” katanya.

“Kalau masalah kerusakan kan mungkin bisa diperbaiki, tetapi ini kan masalah traumatik anak-anak kami. Kalau traumatik itu sangat berat soalnya,” tambah Indra.

Indra menduga ada yang memprovokasi anak-anak itu, ia juga menyaksikan langsung bagaimana anak-anak SDN Model yang menangis ketakutan saat itu.

“Yang kami herankan, kok anak SMP berani melakukan hal demikian, ini bukan praduga tak bersalah sih kalau tidak ada yang menyuruh, entah dari guru atau siapa. Jadi kami tidak berani  menuduh si A atau si B,” ungkapnya.

Indra berharap, kepala Dinas Pendidikan kota Mataram, benar-benar mengusut tuntas masalah tersebut, dan meminta pemerintah untuk tidak tinggal diam.

“Ini sebenarnya pelajaran juga biar tidak terjadi di SD yang lain, di sekolah yang lain kejadian seperti ini. Pelajaran untuk pemerintah juga agar pemerintah cepat tanggap,” tuturnya.

Selain Indra ada juga wali murid SDN Model yang tidak mau disebutkan namanya, menyayangkan lambatnya penanganan permasalahan tersebut.

“Menurut saya agak lambat ya, kalau beritanya di media cetak dan elektronik itu mereka informasinya dinas dan wali kota itu akan usut tuntas,” katanya.

Ia juga menduga bahwa dalam peristiwa itu ada yang memprovokasi anak-anak SMP 14, hingga mereka berani melakukan hal itu.

Ia juga mengatakan, solusi pindahnya SDN Model ke UT, bukan berarti proses pengusutan kasus tersebut selesai, lalu dilupakan.

“Bukan berarti kami dipindahkan ke UT itu terus masalah itu dilupakan,” tegasnya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan kota Mataram, Yusuf S.Pd via WA Rabu (28/9/2022) mengatakan, proses pengusutan kasus tersebut sedang berjalan.

Ia juga telah mengantongi hasil rekaman cctv saat peristiwa itu terjadi, sebagai bahan penyelidikannya.

“Kami sudah mendapat dari keterangan dan fakta yang terjadi tinggal kami laksanakan,” ujarnya.

Dalam satu atau dua minggu kedepan pihaknya akan segera mengambil tindakan, untuk menyelesaikan kasus tersebut, jika ada oknum guru yang terlibat, ia tidak segan untuk memutasinya.

Sejauh ini, ia sudah menjalin komunikasi bersama pihak SD Model, dan Pemerintah Kota Mataram untuk pembangunan SD Model pada APBD 2022.

“Kami secara intensif membangun komunikasi dengan kepala sekolah, dan para guru, serta perwakilan komite. Sebagai bentuk kepedulian pemerintah kota Mataram bahwa pembangunan satu lokal baru, gudang dan pengurukan anggarannya sudah diketok dalam P-APBD 2022 sebesar 500 juta,” pungkasnya. (Juli*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *