Banner Iklan Aruna

Bhayangkari Lombok Utara Kawal Gizi Anak Masa Depan

  • Bagikan
Bhayangkari Lombok Utara Kawal Gizi Anak Masa Depan
Bhayangkari Lombok Utara Kawal Gizi Anak Masa Depan

LOMBOK UTARA, radarntb.com – Tekad bulat Bhayangkari Lombok Utara untuk memberantas stunting, mereka bertekad untuk mengawal gizi anak demi ehidupan masa depan yang lebih bai.

Ketua Bhayangkari, Ny. Heny Agus Purwanta, menegaskan bahwa stunting adalah persoalan yang harus melibatkan banyak pihak dan butuh penanganan serius.

Pesan ini disuarakan saat kunjungan kerja sekaligus pembinaan program “Stunting 8 Project” di Posyandu Karang Krakas, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Selasa (20/5/2025).

Bukan sekadar kunjungan biasa, Bhayangkari Lombok Utara langsung turun tangan, menyerahkan puluhan liter susu murni dan telur segar sebagai asupan gizi vital bagi anak yang stunting dan lansia.

“Dari 40 balita stunting di desa ini, 10 di antaranya masih stunting. Angka ini harus jadi nol, Saya yakin bisa, karena orang tua di sini punya potensi, tinggal kita bimbing dan beri solusi cepat,” seru Ny. Heny.

“Desa Gumantar memang menjadi sorotan. Dari data Posyandu Karang Krakas, 10 dari 40 balita tercatat stunting, menempatkannya di posisi atas dengan prevalensi 25% di Lombok Utara,” jelasnya.

Ny. Heny menegaskan, Bhayangkari bukan sekadar nama, melainkan kekuatan nyata yang berjuang demi generasi masa depan.

“Kita tak bisa diam menunggu. Stunting tak boleh merenggut masa depan anak-anak kita! Intervensi gizi, edukasi masif, dan komitmen semua elemen harus kita kawal. Ini bukan sekadar gerakan, tapi perjuangan jangka panjang,” tegasnya.

Bhayangkari siap menjadi garda terdepan, bergandengan tangan dengan puskesmas, kader posyandu, pemerintah desa, dan masyarakat.

“Kalau kita solid, stunting bukan hanya bisa ditekan, tapi bisa kita hapus tuntas! Anak-anak kita berhak tumbuh sehat dan cerdas, dan itu tugas kita bersama untuk mewujudkannya,” tutupnya.

Meski demikian, ada kabar baik dari Kepala Puskesmas Kayangan, Sabri, SKM. Angka stunting di seluruh Kecamatan Kayangan telah terjun bebas dari 40% menjadi 11,25%. Bahkan Desa Gumantar sendiri berhasil menekan angkanya menjadi 13%.

“Ini buah manis kolaborasi berbagai pihak dan program seperti pemberian tablet tambah darah. Saat semua bergerak, hasilnya nyata!” ujar Sabri.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *