MATARAM, radarntb.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) penyusunan peta jalan dan rencana aksi pembangunan kependudukan.
Acara yang berlangsung di Kantor Perwakilan BKKBN NTB, Kota Mataram, pada Kamis (15/5/2025) ini bertujuan untuk menyelaraskan langkah strategis di tingkat daerah dengan grand desain pembangunan kependudukan nasional.
Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Lalu Makripuddin, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari arahan nasional.
“Setelah adanya grand desain pembangunan kependudukan di tingkat pusat, kita harapkan setiap daerah dapat menerjemahkannya ke dalam rencana aksi tahunan dan peta jalan lima tahunan,” ujarnya.
Untuk memastikan implementasi yang komprehensif, BKKBN NTB melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dari seluruh kabupaten/kota di NTB.
Langkah ini bertujuan agar setiap daerah memiliki peta jalan dan panduan yang jelas dalam menindaklanjuti grand desain pembangunan kependudukan.
“Kegiatan hari ini esensinya adalah untuk menyatukan persepsi dalam menyusun peta jalan. Selain itu, kita juga memberikan pemahaman mendalam mengenai proses penyusunannya,” jelas Makripuddin.
Lebih lanjut, Makripuddin mengungkapkan tantangan dalam penyusunan rencana aksi, terutama terkait ketersediaan data yang akurat. Hal ini menjadi salah satu fokus utama dalam Bimtek ini.
“Hari ini, kami memberikan data-data yang relevan dan juga membekali peserta dengan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan,” tegasnya.
Guna mempermudah proses evaluasi, peserta Bimtek juga dibekali dengan template khusus berbentuk tabel yang akan diisi oleh peserta.
“Template yang kami berikan berbentuk tabel-tabel yang tinggal diisi oleh peserta. Ini akan memudahkan kita dalam melakukan evaluasi,” terang Makripuddin.
Selain aspek perencanaan, BKKBN juga memberikan bimbingan teknis terkait analisis masalah dan situasi terkini yang dihadapi dalam pelaksanaan aksi di lapangan.
“Teknik penyusunan strategi juga kita berikan, terutama dalam merespons isu-isu kependudukan yang aktual. Contohnya, bagaimana upaya kita dalam menurunkan angka pernikahan dini,” pungkasnya.