google-site-verification=ifJPc0uzRA4Y4Fdt8VWeGvttPAD7V18nkgstdtOyxms KKP Edukasi Siswa SD di NTB Daur Ulang Sampah Plastik untuk Jaga Kesehatan Laut

KKP Edukasi Siswa SD di NTB Daur Ulang Sampah Plastik untuk Jaga Kesehatan Laut

  • Bagikan
KKP Edukasi Siswa SD di NTB Daur Ulang Sampah Plastik untuk Jaga Kesehatan Laut
KKP Edukasi Siswa SD di NTB Daur Ulang Sampah Plastik untuk Jaga Kesehatan Laut

MATARAM, radarntb.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan edukasi kepada siswa-siswi sekolah dasar di Nusa Tenggara Barat mengenai pentingnya pengelolaan sampah plastik melalui kegiatan daur ulang.

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Victor Gustaaf Manoppo, menekankan bahwa tujuan utama dari edukasi ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, tentang nilai ekonomis sampah plastik jika diolah menjadi barang bernilai guna.

“KKP mengharapkan lewat edukasi ini dapat mendorong generasi muda untuk peduli terhadap kelestarian laut dengan cara mengelola sampah plastik secara bijak dan menggelorakan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS),” jelas Victor di depan siswa-siswi SDN 3 Sekotong Barat, Lombok Barat, NTB, Rabu (29/5/2024).

Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan teknik daur ulang plastik, tetapi juga untuk menumbuhkan kepedulian terhadap kelestarian laut.

Dengan memberikan pengetahuan yang komprehensif mengenai pengelolaan sampah plastik, diharapkan para siswa dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan lebih memilih alternatif yang ramah lingkungan.

Edukasi ini juga bertujuan untuk menggelorakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah (PBLHS), yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.

Manfaat lain dari edukasi daur ulang sampah plastik ini adalah meningkatkan nilai tambah bagi warga sekolah dan masyarakat umum dari hasil pengelolaan sampah.

Kegiatan ini membuka peluang untuk menciptakan produk-produk kreatif dari sampah plastik yang dapat memiliki nilai jual, sehingga dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat.

Dengan demikian, pendidikan ini tidak hanya berdampak positif pada lingkungan, tetapi juga pada aspek ekonomi dan sosial.

Melalui kegiatan edukasi ini, KKP berharap bahwa siswa-siswi dapat lebih sadar dan bijak dalam menggunakan plastik, sehingga dapat mendukung target KKP untuk mengurangi 70 persen sampah laut pada tahun 2025.

Target ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Plastik di Laut.

Edukasi tentang pengelolaan sampah plastik diharapkan menjadi langkah penting dalam mewujudkan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Pada 30 Mei 2024, SDN 3 Sekotong Barat, Lombok Barat, NTB, menjadi pusat pelaksanaan edukasi daur ulang sampah plastik bertepatan dengan kunjungan kerja Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM).

Program ini merupakan inisiatif dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang bertujuan untuk mengatasi masalah sampah plastik yang mengancam kesehatan laut.

Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Muhammad Yusuf, menekankan bahwa sampah plastik dan kertas dapat didaur ulang menjadi berbagai kerajinan tangan, sementara sampah organik seperti sisa makanan dan dedaunan bisa diolah menjadi kompos.

“Sampah organik seperti sisa makanan dan dedaunan dapat diolah menjadi kompos. Selain itu potensi sabut kelapa yang melimpah di Lombok Barat ini ternyata dapat diolah menjadi cocofeat sebagai pupuk sekaligus media tanam yang cukup baik” terang Yusuf.

Yusuf juga menggarisbawahi pentingnya penyadartahuan generasi muda tentang pengelolaan sampah plastik secara bijak, karena masa depan lingkungan tergantung pada mereka.

“Mengapa ini perlu, karena massa depan tergantung pada mereka semua. Harapan kami tentunya anak-anak mulai sadar bagaimana mengelola plastik yang lebih baik ke depannya agar laut sehat, Indonesia sejahtera,” tutup Yusuf.

Guru dan siswa di SDN 3 Sekotong Barat menyambut antusias program ini. Leni Monika, salah satu guru, mengungkapkan bahwa inisiatif ini sangat bermanfaat bagi siswa yang tinggal di dekat pantai.

Program edukasi daur ulang sampah plastik ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Edukasi daur ulang sampah laut sangat berguna untuk anak-anak apalagi kami tinggal di dekat pantai. Anak-anak pun termotivasi dan semangat mengelola sampah di sekitar sekolah. Semoga setelah kegiatan ini anak-anak semakin pintar memilah sampah,” ujarnya.

Siswa kelas 6, Neli Familia Sentia, merasa senang mendapatkan kesempatan untuk mendaur ulang sampah menjadi barang berguna seperti tempat pensil.

“Kemarin mendaur ulang sampah menjadi bahan papan yang nantinya bisa dijadikan tempat hiasan yang bisa dipajang dan membuat tempat pensil. Saya senang jadi punya tempat pensil baru,” kata Neli.

Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan kreativitas siswa tetapi juga memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Edukasi daur ulang sampah plastik ini juga mendukung Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (Gernas BCL), yang bertujuan memulihkan kesehatan laut dari sampah plastik sebagai bagian dari kebijakan ekonomi biru KKP.

Gerakan ini menekankan bahwa menjaga kebersihan laut harus dimulai dari kesadaran individu, terutama generasi muda, untuk mengelola sampah plastik dengan bijak.

Dengan demikian, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang dalam menjaga kesehatan ekosistem laut dan lingkungan secara keseluruhan.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *