OPINI – Lukman Hakim Muhaimin, seorang magister pendidikan matematika di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mempersembahkan karyanya untuk anda semua, mengenai pentingnya mengetahui implikasi pedagogik di kalangan masyarakat.
Masyarakat mencakup sekelompok orang yang berinteraksi antar sesamanya, saling tergantung dan terikat oleh nilai dan norma yang dipatuhi bersama, serta pada umumnya bertempat tinggal di wilayah tertentu, dan ada kalanya mereka memiliki hubungan darah atau memiliki kepentingan bersama.
Masyarakat merupakan suatu kesatuan hidup dalam arti luas dan sempit, seperti masyarakat bangsa ataupun kesatuan kelompok kekerabatan di suatu desa, dalam suatu marga.
Bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan masyarakat dalam hidup secara luas, melalui pelajaran sejarah yang panjang, masyarakat yang beraneka tersebut akhirnya mencapai kesatuan politik untuk mendirikan satu negara serta berusaha mewujudkan satu masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang ber-Bhineka tunggal Ika.
Hingga saat ini bangsa Indonesia masih ditandai oleh dua ciri yang unik yaitu: (a) Secara horizontal ditandai adanya kesatuan-kesatuan sosial atau komunitas berdasarkan perbedaan suku, agama, adat istiadat, dan kedaerahan. (b) Secara vertikal ditandai adanya perbedaan pola kehidupan antara lapisan atas, menengah, dan lapisan rendah.
Sedangkan kaitannya antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga aspek, yaitu: (a) Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang dikembangkan (jalur sekolah dan luar sekolah) maupun yang tidak dikembangkan (jalur luar sekolah). (b) Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan atau kelompok sosial di masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi pendidikan. (c) Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang dirancang, maupun yang dimanfaatkan.
Aspek masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, menunjukkan bahwa masyarakat berusaha untuk menyelenggarakan pendidikan, misalnya mendirikan Yayasan pendidikan berbasis formal seperti pendidikan dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Maupun menyelenggarakan pendidikan non-formal seperti kursus-kursus. Kemudian Lembaga-lembaga dalam kemasyarakatan mempunyai peran langsung dan tak langsung dalam fungsi Pendidikan, seperti halnya kepemudaan, selain anak dapat menerapkan ilmu formal mereka dalam berbagai aktivitas kemasyarakatan, melalui lembaga ini anak mendapatkan wadah untuk mendapatkan skills tambahan dalam bersosialisasi dalam bermasyarakat, berbagai tingkatan usia orang-orang dalam kepemudaan tersebut mempunyai peram dalam membimbing rekan yang mempunyai ilmu atau usia yang lebih rendah, di sini kita bisa saling belajar dan menerapkan filosofi pedagogi dalam masyarakat.
Pada aspek terakhir, di masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, seperti kegiatan majelis taklim. Sedangkan, fungsi masyarakat sebagai pusat pendidikan akan tergantung kepada perkembangan masyarakat itu sendiri beserta sumber-sumber lainnya yang tersedia.
Untuk mengetahui dunia perlu membaca dan belajar, sehingga ini menjadi kebutuhan bagi seorang seseorang yang berakal untuk terus memperoleh dan menggali ilmu. Namun, ilmu yang telah diperoleh mempunyai tanggung jawab untuk kita sampaikan di berbagai kalangan, terutama masyarakat.